Driver di Pekanbaru Protes Bonus Dikurangi, Ini Tanggapan Manajemen Gojek

Driver di Pekanbaru Protes Bonus Dikurangi, Ini Tanggapan Manajemen Gojek

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Pasca aksi demo driver Ojek Online (Ojol) dari GO-JEK Kota Pekanbaru yang menuntut bonus yang awalnya diterima oleh driver sebesar Rp80.000 dengan syarat mengumpulkan 20 poin, namun secara perlahan bonus tersebut turun menjadi sebesar Rp. 55.000 dengan tetap harus mengumpulkan 20 poin.

Pihak Manajemen GO-JEK, memberikan klarifikasi atas tuntutan tersebut. Dikatakan, pihak Gojek tetap terbuka untuk mendengarkan aspirasi dari berbagai komunitas yang konstruktif dan membangun demi kebaikan bersama. Pihaknya telah mengundang perwakilan komunitas ini minggu lalu, untuk membahas dan memberikan respon atas permintaan yang disampaikan, namun tidak ditanggapi.

“Kami juga sudah menyediakan forum diskusi bagi mitra driver, yakni melalui program Kopdar yang rutin dilaksanakan. Melalui kopdar, mitra dapat menyampaikan aspirasi, berbagi pengalaman dan memberi masukan sekaligus berinteraksi dengan sesama mitra dan manajemen. Di masa pandemi, Kopdar tetap dilaksanakan secara berkala secara virtual. Jadi demo itu tidak perlu, melalui Kopdar mitra dapat langsung berdiskusi dua arah bersama manajemen Gojek,” ujar Dian L Toruan, Head of Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Sumbagut, Senin (27/7/2020).


“Adapun terkait permintaan yang disampaikan, perlu kami jelaskan bahwa insentif bersifat apresiasi dari Gojek kepada mitra atas kinerja mereka. Adanya insentif adalah bonus tambahan yang diberikan Gojek demi menjaga kualitas layanan. Skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar karena tujuan utama skema insentif adalah untuk mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek,” tambahnya.

Mengenai permintaan untuk menghapus program Berkat, dijelaskan bahwa program ini diterapkan mengingat pandemi COVID-19 telah berdampak pada semua lini kehidupan. Bagi Gojek, mobilitas masyarakat yang menurun drastis berdampak pada sepinya order yang dijalankan oleh jutaan mitra driver di seluruh Indonesia. Hal ini secara otomatis membuat mitra driver kesulitan mengumpulkan pendapatan harian.

“Namun Gojek tetap berusaha untuk membantu meringankan kesulitan yang dihadapi mitra driver dan ekosistem Gojek secara keseluruhan. Sejak awal pandemi COVID-19, kami telah meluncurkan program-program kesejahteraan mitra driver dengan 3 pilar utama, yaitu penyediaan layanan kesehatan, ringankan beban biaya harian, bantuan pendapatan,” jelasnya.

Ditambahkan, beberapa di antara program tersebut telah menjangkau mitra secara signifikan, seperti pembagian voucher sembako yang menjangkau 450 ribu mitra driver, pembagian voucher makanan gratis bagi mitra driver dan keluarga, mendatangkan 5 juta masker, dan membagikan APD secara meluas di wilayah operasional Gojek, hingga mengupayakan restrukturisasi cicilan kendaraan bermotor bagi mitra driver lewat kerja sama dengan sejumlah perusahaan pembiayaan.

“Program Berkat ini merupakan salah satu program kesejahteraan Gojek, selama pandemi Covid-19 yang merupakan alternatif terbaik dalam menjaga pendapatan harian Mitra.
Pengaplikasian sistem ini terbukti telah membantu banyak Mitra Gojek dari menurunnya jumlah orderan. Seluruh inisiatif tersebut kami lakukan meski Gojek sendiri juga ikut merasakan dampak yang signifikan akibat pandemi COVID-19, sebagaimana yang dirasakan oleh para pelaku industri lainnya,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru, pagi menghijau. Kantor itu digeruduk Ratusan Driver Ojek Online (Ojol) dari GO-JEK Kota Pekanbaru, di halaman kantor mereka menggelar aksi damai. Driver yang tergabung dalam Gerakan Gejolak Driver (Geger) Kota Pekanbaru ini mengadukan nasib mereka yang merasa terzolimi dengan keputusan dari manajamen.

Permasalahannya ialah bonus yang awalnya diterima oleh driver awalnya sebesar Rp. 80.000 dengan syarat mengumpulkan 20 poin, namun secara perlahan bonus tersebut turun menjadi sebesar Rp. 55.000 dengan tetap harus mengumpulkan 20 poin.

Ketua Umum Geger Kota Pekanbaru Supriadi menjelaskan bahwa bonus ini adalah hasil dari pemotongan pajak 20%, yang uangnya diambil manajemen GoJek dari saldo Driver (Gopay).

“Jadi ini bukan bonus yang sebenarnya kalau kita artikan secara harfiah. Karena setiap orderan yang selesai akan dipotong 20%,” kata Supriadi.

Aksi mereka itu disambutoleh Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri, Roni Pasla dan juga Mulyadi.
Selanjutnya ketiga wakil rakyat tersebut mempersilahkan beberapa perwakilan dari para driver untuk masuk kedalam Balai Payung Sekaki tersebut untuk menyampaikan aspirasinya.

“Kita akan dengarkan dulu apa penyampaian nya, dan ini teman-teman Ojol yang lain kita minta bubarkan diri untuk kembali beraktivitas. Setelah mendengar penyampaian akan dijadwalkan pemanggilan manajemen GoJek Pekanbaru,” kata Azwendi.

 

Reporter: Nurmadi



Tags Pekanbaru