Kadiskes Riau Curhat Soal Tudingan Konspirasi Covid-19, Ini Respons UAS

Kadiskes Riau Curhat Soal Tudingan Konspirasi Covid-19, Ini Respons UAS

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Provinsi Riau, tidak hanya mencemaskan masyarakat, tapi juga menimbulkan anggapan dari kalangan masyarakat bahwa virus ini merupakan konspirasi. Bahkan tenaga kesehatan (nakes) yang merawat pasien positif Covid-19 menjadi tumbal dan hujatan dari orang yang merasa Covid-19 ini adalah konspirasi dunia.

Menjawab tudingan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, ikut bersuara dengan mengikuti kajian dari Ustad Abdul Somad (UAS), agar umat manusia di seluruh dunia, termasuk orang-orang yang menuding konspirasi tersebut bisa memahami dampak dan penyebaran virus tersebut.

Mimi mengatakan, munculnya tudingan-tudingan tidak bertanggung jawab kepada tenaga kesehatan, yang disebut membuat-buat kasus Covid-19, mulai meresahkan banyak pihak. 


“Banyak sekarang Ustaz, konspirasi atau apa. Teman-teman kesehatan itu tidak mau, Ustaz. Udah capek juga. Tidak ada kasus akan lebih baik karena mereka bisa melakukan kegiatan yang lain, melakukan pelayanan lainnya kepada masyarakat,” kata Kadiskes Mimi Yuliani Nazir kepada ustaz kondang asal Riau UAS yang memberikan tausiyah di Kantor Diskes Riau, Jumat (24/7/2020). 

Mimi juga menyampaikan bahwa hoaks-hoaks ini perlu diluruskan. Usai mendengar keluhan dan pertanyaan Kadiskes Riau, dalam kajiannya, Ustadz Abdul Somad mengajak untuk meneladani salah satu sifat Nabi Ibrahim AS, yakni rasional, terutama dalam menyikapi Covid-19.

“Makanya Alquran itu mengajak kita berpikir tiga kali, sekarang banyak orang tidak rasional, ada yang mau menelan Covid lah, 'mana Covid itu biar kukunyah' itu kan tidak rasional,” tegas UAS dalam kajiannya. 

UAS menjelaskan, dirinya sejak 14 Maret 2020 tidak menggelar tablig akbar karena tidak sesuai dengan protokol kesehatan. Untuk itu UAS mengajak masyarakat dan umat muslim untuk mengikuti protokol kesehatan. 

“Ikuti protokol kesehatan itu ciri rasional,” ajak UAS.

Dalam kajainnya, UAS turut mencontohkan ketika terjadi wabah pada zaman Rasulullah SAW “Kalau ada orang menantang orang dinas kesehatan “mana corona”, diam aja, bawa dia ke kebun binatang, masukkan ke kandang singa. Yang nyuruh gitu bukan saya, yang bilang hadits nabi. Larilah engkau dari penyakit menular seperti lari dari singa,” ungkap UAS.

“Penyakit menular ini tak nampak, makanya nabi mengumpamakan macam singa. Sebagaimana engkau lari dari singa begitulah engkau lari dari wabah dan pandemi,” tambahnya.

Di akhir kajian, UAS mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perbanyak berdoa agar wabah Covid-19 ini cepat berakhir. 

“Mari kita ikuti protokol kesehatan, hindari kerumunan, pakai masker, cuci tangan, hand sanitizer jangan lupa, dan yang paling penting dekatkan diri kepada Allah supaya imannya naik, imunnya kuat, dan banyak berdoa semoga Allah melepaskan kita dari Covid-19,” tutup UAS. 

Untuk diketahui, dalam beberapa hari ini, terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Provinsi Riau. Bahkan dari puluhan penambahan kasus positif di Riau, tenaga kesehatan di rumah sakit juga ikut terdampak Covid-19. Pemerintah menghimbau agar masyarakat patuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak, dan sering cuci tangan. 


Reporter: Nurmadi



Tags Corona