Dulu Dibuang Ibunya di Tempat Sampah, Kini Pria Ini Jadi CEO Tajir

Dulu Dibuang Ibunya di Tempat Sampah, Kini Pria Ini Jadi CEO Tajir

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Seorang CEO bernama Freddie Figgers disebut sebagai Batman atau Iron Man di dunia nyata. Hal itu lantaran bukan hanya seorang penemu kaya, ia juga dermawan yang suka membantu sesama.

Siapa sangka, siapa menduga pria muda yang memimpin sebuah perusahaan komputer ini pernah dibuang ketika kecil. Saat bayi ia ditinggal di tempat sampah sebelum ditemukan dan diadopsi sebuah keluarga.

Freddie Figgers adalah CEO Figgers Communication, perusahaan senilai USD 63 juta (Rp 922 miliaran) yang mulai dirintisnya sejak remaja. Freddie yang sudah jago memperbaiki komputer di usia sembilan tahun ini pun memiliki empat paten dan menjadi salah satu pemimpin telekomunikasi termuda.


Di balik kesuksesannya, ternyata Freddie punya kisah hidup yang ironi. Pernah jadi anak yang dibuang, kini ia pun membuktikan bahwa bakat, ketekunan, dan kedisiplinan membuatnya bisa jadi seseorang.

Dilansir Boredpanda, Freddie yang lahir di Quincy, Florida ini ditinggal oleh ibunya di sebuah tempat sampah setelah dilahirkan. Dua hari kemudian ia diadopsi oleh pasangan Nathan dan Betty Figgers. Sejak kecil, Freddie pun sudah menunjukkan keistimewaan.

Di usia sembilan tahun, ia sudah bisa membetulkan komputer dan mulai bekerja. Ia pun resmi menjadi teknisi komputer di umur 12. Lalu ketika berusia 15, Freddie mulai membangun perusahaan komputernya.

Salah satu temuan mengagumkan untuk anak 15 tahun yang juga menjadi awal kesuksesan Freddie adalah sepatu dengan GPS pelacak dan alat komunikasi dua arah. Temuan itu berawal dari ayah angkatnya yang mengalami Alzheimer dan kadang sulit menjelaskan keberadaannya.

"Aku bisa menelepon dan berkata, 'Hai ayah ada di mana?' dan dia tidak perlu melakukan apa-apa selain menunduk dan bicara pada sepatunya lalu aku bisa melacak lokasinya. Itu program yang sangat sukses dan sebuah perusahaan menghubungiku dari Kansas lalu mereka membeli program itu untuk USD 2,2 juta (Rp 32 miliaran)," katanya.

Setahun kemudian, pria yang kini berusia 30 tahun itu menggunakan uang tersebut untuk mendanai Figgers Communication. Dan di usia 24, Freddie sudah membangun dan mendesain 80 program software.

Kesuksesan bukan satu-satunya hal yang bisa dibanggakan dari pria ini. Freddie juga dikenal aktif dalam memberi bantuan dana dan menjadi panutan aktif dalam komunitasnya dengan mensponsori program-program anak muda, memberi beasiswa, menolong orang-orang tua, hingga membantu jaminan rumah yang hampir disita.

"Aku percaya pada mengubah rasa kepedulian menjadi aksi dan jika kamu melihat sebuah masalah, cari solusinya untuk memberi dampak agar mengubah hidup seseorang. Aku ingin memberi dampak pada dunia ini dan mengubah hari ini menjadi hari esok yang lebih baik karena uang adalah bukan apa-apa selain sebuah alat tapi dengan alat tersebut kita bisa memberi dampak dan mengubah hidup orang sehari-hari dengan memberi mereka kesempatan," kata Freddie.



Tags Teknologi