PDIP Bantah Usung Gibran Karena Dinasti Politik

PDIP Bantah Usung Gibran Karena Dinasti Politik

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah menepis anggapan pencalonan Gibran Rakabuming menjadi Cawalkot Solo sebagai dinasti politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, politik dinasti adalah politik regenerasi kekuasaan atau jabatan politik yang bersifat turun temurun tanpa proses elektoral dan pemilihan langsung oleh rakyat. Sementara, Gibran melalui proses kompetisi.

"Gibran ikut kontestasi pilkada Solo harus berkompetisi di dalam internal PDIP untuk kemudian mendapat tiket Pilkada Solo untuk berkontestasi dan menarik simpati serta pilihan politik warga Solo untuk dipilih menjadi wali kota Solo," kata Basarah, Selasa (20/7/2020).


Dengan demikian, kata Basarah, majunya Gibran bukan dalam rangka politik dinasti. Tetapi, justru dia harus mengikuti proses politik elektoral sejak di internal PDIP.

"Serta masih harus melalui tahapan pemilihan oleh rakyat pada pencoblosan pilkada bulan Desember yang akan datang," ucapnya.

Dalam konteks ini, menurut dia, mahkamah rakyat yang akan menentukan apakah Gibran akan dipilih atau tidak menjadi Walikota Solo. Sehingga, hal itu tidak terkait titah ayahnya.

"Jangan sampai karena Gibran anak seorang Presiden lalu hak-hak politiknya dicabut. Padahal tidak seorangpun di dunia ini yang boleh memilih harus menjadi anaknya siapa," pungkasnya.