PPDB Online Sekolah Negeri di Riau Kekurangan Siswa, Disdik Berikan Solusi

PPDB Online Sekolah Negeri di Riau Kekurangan Siswa, Disdik Berikan Solusi

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Dinas Pendidikan Provinsi Riau telah meninjau beberapa kabupaten-kota setelah dimulainya proses belajar mengajar, baik melalui tatap muka dengan protokol kesehatan maupun daring. Selain itu Disdik juga mengevaluasi hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Kekurangan siswa di daerah, terutama di perdesaan, berbeda jauh dengan yang terjadi di Pekanbaru. Dimana sistem penerimaa jalur PPDB, baik melalui jalur zonasi, afirmasi, perpindahan orangtua maupun jalur prestasi, banyak siswa yang tersisih akibat sistem pendaftaran online. Sedangkan di daerah justru terbalik, siswa tidak begitu banyak mendaftar melalui online yang mengakibatkan kuota penerimaan siswa di SMA/SMK Negri tidak tercapai.

Sekretaris Disdik Riau, Ahyu Suhendra mengatakan, ia telah sampai ke Tembialhan Indragiri Hilir, dan memastikan pelaksaan PPDB. Hasilnya, ia mendapatkan laporan, sekolah negeri yang ada di Inhil kekurangan siswa. Banyaknya sekolah negeri kekurangan siswa ini dikarenakan banyak warga yang tidak paham mendaftar dengan sistem online.


“Kita ke Tembilahan dalam rangka untuk melihat pelaksanaan proses belajar mengajar. Selain itu juga evaluasi hasil PPDB, dan ternyata banyak sekolah negeri yang masih kekurang siswa,” jelas Ahyu.

“Tentu ini menjadi catatan kita dalam pelaksanaan PPDB dengan sistem online, dimana banyak masyarakat yang tidak paham dan tidak bisa mendaftar dengan sistem online. Sehingga pendaftar di sekolah Negri yang ada di Tembilahan tidak sesuai dengan kuota yang tersedia di sekolah,” jelas Ahyu.

Sebagai langkah untuk memberikan solusi kepada siswa yang tidak bisa masuk sekolah negeri dan tidak bersekolah karena tidak mampu, pihaknya telah meminta sekolah yang masih kekurang siswa untuk bisa menerima kembali siswa yang tidak bersekolah.

“Jadi di tembilahan ini justru kebanyakan sekolah SMA dan SMK negeri kekurangan siswa. Banyak di kecamatan-kecamatan dan di desa-desa mereka tidak bisa mendaftar. Selain itu juga faktor ekonomi yang menyebabkan mereka tidak mau bersekolah. Nah inilah solusinya, sekolah yang masih kurang kuotanya, dan ada siswa yang tidak bersekolah, bisa disekolahkan disekolah Negri,” ungkapnya.

“Langkah ini kita lakukan di seluruh kabupaten-kota, kan tidak semua daerah dapat menjangkau PPDB dengan sistem online. Yang tidak terjangkau internet juga tidak bisa mendaftar online. Untuk itulah perlua pendaftaan dari daerah untuk mendata siswa yang tidak sekolah disekolahkan. Agar program wajib belajar 12 tahun tercapai,” kata Ahyu. 

 

Reporter: Nurmadi