Pendaftar Webinar Komunikasi Kesehatan Membeludak, Capai 500 Lebih Peserta

Pendaftar Webinar Komunikasi Kesehatan Membeludak, Capai 500 Lebih Peserta

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Hingga H-1, Rabu (8/7/2020), peserta yang mendaftar acara Web Seminar bertema Komunikasi Kesehatan dan Kearifan Lokal di Era Kenormalan Baru mencapai 575 orang. Padahal Prodi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Riau sebagai penyelenggara awalnya menargetkan 100 peserta.

Demikian disampaikan Ketua Prodi Magister Ilmu Komunikasi Unri, Dr Welly Wirman, MSi kepada pers, Rabu (8/7/2020). 

"Kita tak menduga kalau peminat Webinar bertema Komunikasi Kesehatan ini sangat banyak. Peserta mendaftar dari Sabang sampai Merauke memiliki latar belakang sebagai dosen, dokter, tenaga kesehatan, ASN, wiraswasta, serta mahasiswa. Sehingga panitia terpaksa meningkatkan kapasitas ruang Webinar menjadi 500 seat. Jadi mohon maaf kalau ada saat acara besok (Kamis, 9/7/2020) yang tidak bisa masuk. Pukul 09.30 WIB kita harap sudah bergabung. Kita prioritaskan yang duluan masuk hingga mencapai kuota 500," katanya.


Menurut Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom), Wilayah Riau ini, latar belakang tema Webinar ini adalah situasi dan kondisi saat ini terkait pandemi Covid-19. Di mana virus corona belum ada vaksinnya. Hal ini menyebabkan kehebohan dunia. 

"Munculnya kasus Covid-19 di Indonesia dan dengan data yang menunjukkan peningkatan kasus dari hari ke hari di Indonesia mengharuskan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah sebagai komunikator dan masyarakat sebagai komunikan dalam penanggulangan virus ini. Komunikasi yang efektif dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaraan masyarakat akan bahaya virus ini dan masyarakat diharapkan mampu beradaptasi dalam kenormalan baru," katanya. 

Menurutnya, komunikasi kesehatan merupakan suatu usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan individu dan komunitas masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi baik komunikasi interpersonal, maupun komunikasi massa. 

"Dikaitkan dengan kearifan lokal dikarenakan, pada saat ini kita memasuki fase yang dinamakan adaptasi kebiasaan baru atau new normal life dimana kebiasaan-kebiasaan yang agak sedikit berbeda dari biasanya. Oleh karena itu, perlu diberikan pemahaman dan kesadaran bagi masyarakat  berbasis kebiasaan setempat," jelasnya.

Welly Wirman mengatakan, diundang sebagai Keynote Speaker Webinar ini adalah Sekretaris Daerah Provinsi Riau, H Yan Prana Jaya. 

"Kita undang Pak Sekdaprov Riau berbicara mengenai strategi Provinsi Riau yang setakad ini dinilai berhasil dalam Pengendalian Pandemi Covid19. Sekaligus beliau akan membuka acara Webinar ini," katanya.

Sekilas mengenai narasumber, Prof Deddy Mulyana, merupakan Begawan Komunikasi Indonesia yang karyanya sudah tidak diragukan lagi kiprahnya dalam bidang komunikasi. Ratusan buku Komunikasi telah ia tulis baik skala nasional maupun internasional. 

"Bahkan buku Health Communication yang ditulis oleh Prof Deddy telah dicetak dalam versi internasional. Juga buku-buku berkaitan dengan komunikasi kesehatan dan budaya yang dicetak dalam skala nasional dan international. Selain itu juga Prof Deddy Mulyana merupakan pakar di bidang Komunikasi Budaya dengan memiliki pengalaman penelitian yang berkaitan dengan budaya baik di dalam maupun di luar negeri," lanjutnya.

Narasumber lainnya, dr Indra Yovi, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Riau, juga bakal menarik disimak. Selain menjadi ujung tombak dalam memberikan informasi mengenai penaganan Covid 19 di Provinsi Riau, dokter spesialis paru tersebut langsung ikut merawat pasien positif Covid-19. 

"Diharapkan dari pengalaman beliau selaku dokter sekaligus juru bicara Tim Gugus Tugas Covid Riau dapat memberikan gambaran secara nyata terkait keadaan dan penanganan Covid-19 di Riau," katanya.

Ditambahkan Welly, gaya komunikasi dr Yovi yang tegas dan lugas serta pemaparan yang sistematis dan mudah dimengerti masyarakat juga menjadi fenomena tersendiri dalam ranah ilmu komunikasi.  

"Bukan hanya dari sisi medis saja, akan tetapi komunikasi tentunya juga berperan dalam kesembuhan pasien positif Covid-19. Oleh karena itu juga, pengalaman komunikasi beliau kepada pasien dapat menjadi pencerahan bagi masyarakat akan penanganan Covid-19 ini," tambahnya.

Narasumber Dr Chaidir yang berlatar tokoh masyarakat dan budayawan Riau diharapkan bisa memperkaya pembahasan Komunikasi Kesehatan dari sisi kearifan lokal Riau. 

"Dr Chaidir juga merupkan tenagan pengajar di Program Magister Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Riau diharapkan agar dapat memberikan pencerahan serta masukan-masukan mengenai penanganan Covid-19 sesuai dengani kultur masyarakat Riau," tukasnya.