Soal Kalung Antivirus Corona, Netizen: Cara Kerjanya Gimana? Apa Dicelupin ke Air Lalu Diminum

Soal Kalung Antivirus Corona, Netizen: Cara Kerjanya Gimana? Apa Dicelupin ke Air Lalu Diminum

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyebut akan segera memproduksi massal kalung antivirus Corona. Kalung yang terbuat dari eucalyptus atau kayu putih ini diklaim oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bisa membunuh 42% virus Corona dalam waktu 15 menit.

"Ini antivirus hasil Balitbangtan, eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 jenis, 1 yang bisa mematikan Corona hasil lab kita dan hasil lab ini untuk antivirus, dan kita yakin. Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak," kata Syahrul beberapa waktu lalu.

Kabar kalung antivirus corona ini mendapat sorotan dari berbagai pihak. Di media sosial banyak netizen yang mempertanyakan efektivitas serta cara kerjanya.


"Sorry, nggak ngerti cara kerjanya kayak gimana, ini kalung di pakai trus COVID ogah nempel di kita gitu? Atau dicelupin ke air trus diminum? Atau diemut-emut gitu?" tanya seorang pengguna Twitter.

"Gimana ceritanya benda yang berupa kalung dari bahan minyak atsiri bisa bunuh virus? Virus di dalam tubuh, kalung di luar," komentar netizen lainnya, pengguna Facebook.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr dr Inggrid Tania, MSi, mengatakan memang eucalyptus memiliki zat bersifat antibakteri, antivirus, dan antijamur. Namun belum ada penelitian spesifik mengenai manfaatnya untuk COVID-19.

Oleh karena itu, belum tentu orang yang memakai kalung antivirus eucalyptus bisa benar-benar terlindungi dari ancaman virus.

"Belum diuji klinik juga pada manusia-manusia yang dipakaikan kalung tersebut. Jadi enggak ada bukti virus apapun bisa mati kalau kita pakai kalung," ungkap dr Inggris saat dihubungi detikcom, Sabtu (4/7/2020).

"Mungkin virus yang nempel di kulit leher kita bisa mati. Tapi, virus yang jaraknya 1 meter atau 2 meter dari badan kita bagaimana? Kan belum diteliti, belum ada bukti," pungkasnya.



Tags Kesehatan