Mahasiswa yang Tolak Pekerja China Blokade Jalan Bandara Haluoleo

Mahasiswa yang Tolak Pekerja China Blokade Jalan Bandara Haluoleo

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Ratusan mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara, kembali menggelar demonstrasi menolak kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China di daerah itu.

Kedatangan pekerja China gelombang kedua dijadwalkan tiba hari ini, Selasa (30/6/2020). Para TKA China itu akan dipekerjakan di PT VDNI dan PT OSS.

Mahasiswa memblokade jalan menuju Bandar Udara (Bandara) Haluoleo di Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan. 


"Mereka ini bukan ahli. Untuk itu, kami mendesak agar pemerintah membuka ke publik soal legalitas TKA China ini," kata Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kendari Zulkarnain dalam orasinya.

Demonstrasi mahasiswa ini dijaga ketat aparat kepolisian. Satu mobil meriam air dikerahkan untuk menghalau demonstran.

Menurut mahasiswa, kedatangan TKA China di Sultra hanya mengambil alih pekerjaan tenaga kerja lokal. Sebab, menurut mereka, banyak TKA China  di PT VDNI maupun PT OSS turut mengerjakan pagar dan mengangkat bahan bangunan. Jenis pekerjaan itu bisa dilakukan oleh tenaga kerja lokal.

Mahasiswa juga menduga sekitar 500 TKA yang didatangkan bergelombang dari Negeri Tirai Bambu ini bukan tenaga ahli seperti yang disyaratkan undang-undang.

Mereka berkaca dari kedatangan 49 TKA China pada Maret lalu yang menggunakan visa kunjungan atau wisata. Oleh karena itu mahasiswa mendesak pemerintah membuka ke publik soal legalitas para TKA China ini.

"Tidak mungkin semua yang 500 TKA China itu ahli. Sebab, kebanyakan para TKA ini mengerjakan pekerjaan yang bisa dilakukan tenaga kerja lokal," jelasnya.

Hingga saat ini, mahasiswa berusaha mendobrak barikade kepolisian yang berjaga di pintu masuk Bandara Haluoleo Kendari. Massa dan polisi sempat terlibat saling dorong.

Mahasiswa dan polisi terlibat saling dorong dalam demo tolak kedatangan TKA China di pintu masuk Bandara Haluoleo Kendari. 

Rencananya akan ada 500 TKA dari China yang dipekerjakan di PT VDNI dan PT OSS. Mereka didatangkan secara bergelombang. Pada gelombang pertama, 23 Juni lalu, datang 156 TKA China. Gelombang kedua dijadwalkan tiba di Kendari hari ini. 

Sama seperti sebelumnya, para TKA asal Tiongkok ini akan menggunakan pesawat carteran menuju Indonesia dan mendarat di Bandar Udara Haluoleo Kendari.

"Sesuai jadwal besok tiba gelombang kedua. Kemarin sudah disampaikan oleh kepala imigrasi," kata Eksternal Affairs Manager PT Virtue Dragon Nickel Indistry (VDNI) Indrayanto dikutip CNNIndonesia.com, Senin (29/6/2020).

Indra belum bisa memastikan berapa jumlah TKA yang didatangkan pada gelombang kedua hari ini. Sebab, kata dia, jumlah TKA yang didatangkan tergantung kondisi kesehatan setelah menjalani karantina di daerah asalnya.

Menurut Indrayanto, TKA yang datang pada gelombang kedua ini akan bekerja pada pembangunan jaringan smelter 33 tungku di PT VDNI dan PT OSS di Mega-Industri Morosi Kabupaten Konawe.

Indra juga memastikan TKA yang datang pada gelombang kedua ini telah mengantongi izin dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi termasuk soal visa kerja 312.

"Sudah klir itu visa mereka. Termasuk keahliannya," jelasnya.