Dua Narasumber Diskusi Online SEF Ceritakan Pengalaman di Jepang dan Thailand

Dua Narasumber Diskusi Online SEF Ceritakan Pengalaman di Jepang dan Thailand

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Students Education Forum (SEF) Pekanbaru melaksanakan diskusi interaktif lintas negara atau interactive cross-cultural discussion bertajuk "Experience from Japan and Thailand", Sabtu (27/6/2020). Kegiatan itu diadakan via aplikasi online.

Narasumber yang dihadirkan adalah Muzdalifah Azima, yang pernah mengikuti program pertukaran mahasiswa ke Thailand dan Bagus Santoso, yang pernah mengikuti program magang di Jepang.

Kegiatan ini dimulai dengan perkenalan dua narasumber menggunakan bahasa Jepang dan bahasa Thailand, sehingga dapat menambah wawasan peserta diskusi dan tertarik menyaksikannya dari awal hingga selesai kegiatan. 


Dua narasumber menceritakan pengalaman menarik sehingga banyak peserta yang penasaran dengan gaya hidup mereka setelah berada di luar negeri. 

Pada kesempatan itu, narasumber memberikan Q n A atau sesi tanya jawab kepada peserta.

Muzdalifah Azima (Thailand) mengawali perjalanannya dengan pertukaran mahasiswa antara Indonesia dengan Thailand pada 2016. Narasumber kedua Bagus Susanto (Jepang) mengawali perjalanannya dengan program magang antara Indonesia dengan Jepang dari Kementerian Ketenagakerjaan RI pada 2017 lalu. 

Mereka juga berbagi ilmu tentang budaya yang ada di masing-masing negara tersebut. 

Bagus Santoso (Jepang) mengaprisiasi kegiatan ini karena bisa berbagi informasi-informasi yang bermanfaat. Dia memotivasi para peserta diskusi untuk memulai persiapan dari tugas-tugas sehari-hari dengan sebaik-baiknya sesuai bidang masing-masing. Sehingga, bisa terus meningkatkan kemampuan, baik soft skill maupun hard skill, tapi lebih utamanya dimulai dari soft skill-nya berupa berlatih kejujuran, sikap peduli, dll.  

"SDM yang profesional tentunya ya, jujur, pekerja keras, penuh tanggung jawab serta memiliki etos kerja yang baik, antusias dengan bidang pekerjaan karena pengalaman itu hubungannya dengan profesionalitas seseorang. Di Jepang sendiri kebanyakan mereka mencintai pekerjaannya sampai pensiun. Jadi jarang orang Jepang yang berganti-ganti pekerjaan, mereka fokus pada satu pekerjaan sampai menjadi ahli, dan juga sama  seperti di Indonesia untuk awal bekerja perusahaan Jepang memilih yang sesuai pengalaman kerjanya," jelasnya.

Dia mengatakan, fresh graduate selalu diprioritaskan dalam dunia kerja untuk selanjutnya dilatih dalam perusahaan itu sampai profesional.

"Bagaimnapun keadaannya selalu diterima jangan sampai ada yang mengganggur dan sulit mendapatkan pekerjaan. Setiap berapa bulan periode selalu ada karyawan baru yang dilatih sesuai keahlian masing-masing yang dibutuhkan perusahaan. Jadi kita diajarin dari awal mungkin karena di Jepang jumlah pencari kerja tidak sebanyak di Indonesia, makanya sampai cari tenaga kerja dari luar Jepang," tuturnya.

Peserta diskusi juga sangat antusias mendengarkan pengalaman narasumber dan mengajukan pertanyaan.

Jefri selaku ketua pelaksana kegiatan ini mengatakan diskusi intraktif yang digelar Student Education Forum merupakan suatu hal yang positif, apalagi melibatkan mahasiswa dari Jepang dan Thailand.

"Tentunya menambah wawasan kita tentang bagaimana kehidupan, kebudayaan, dan pendidikan mahasiswa di luar sana. Diharapkan dengan diadakannya diskusi intraktif ini dapat menjadi motivasi untuk mahasiswa Indonesia untuk bisa kuliah ke luar negeri juga," ujarnya.