Fikom UIR Taja Webinar Nasional Gali Potensi Mahasiswa di Era Covid-19

Fikom UIR Taja Webinar Nasional Gali Potensi Mahasiswa di Era Covid-19

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Riau melaksanakan Webinar Mahasiswa Nasional dengan tema “Menggali Potensi Mahasiswa di Era Covid-19”, Sabtu (13/6/2020). Webinar berlangsung menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings.

Kegiatan di-support oleh Wakil Dekan (WD) III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fikom UIR Eko Hero, MSoc,Sc serta Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UIR Ir H Rosyadi, MSi. 

Terdapat 5 narasumber yang menjadi pemateri di kegiatan tersebut, yaitu ketua tim pembentuk Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (IMIKI) Cabang Jakarta Raya Rizky Prasetya Raenaldi, SIKom, owner Fefe Butik Tetty Kurniawati, SIKom, founder aboncakalang SHL Sita Hidjria Langkau, SIKom, Ketua Umum IMIKI Pusat terpilih periode 2020-2022 Muhammad Ryfan Abdjul, dan Domisioner Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fikom UIR periode 2018 hingga 2019.


Pemaparan pertama yang disampaikan oleh Rizky Prasetya. Ia mengajak seluruh peserta Webinar untuk berfikir dan menganggap bahwa pandemi Covid-19 akan terus ada hingga hari besok, dengan harapan semangat akan tumbuh untuk kembali bergerak mengembangkan kreatifitas.

“Jadi logika berfikirnya begini teman-teman, mari kita anggap covid akan selalu ada dan tidak akan hilang. Lantas apa yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa ? Salah satunya yaitu dengan cara memanfaatkan teknologi. Bisa saja dengan cara membuat vlog selaku anak ilmu komunikasi dan masih banyak lagi,” sebut Rizky Prasetya.

Sementara itu Fetty Kurniawati menyampaikan secara praktisi agar peserta webinar mampu memunculkan sebuah kreativitas dan gagasan baru di era Covid-19. 

Ia bercerita bahwa selama pandemi Covid-19 pendapatan dari butik yang ia kelola mengalami penurunan drastis. Berbagai terobosan dilakukan salah satunya dengan memproduksi masker kain. Alhasil kreativitas tersebut berkembang dan jumlah karyawan bertambah.

“Keinginan saya cuma satu, saya ingin karyawan saya tidak kehilangan pekerjaan karena mereka juga punya kebutuhan yang harus dipenuhi. Sementara pandemi menghentikan kegiatan di luar rumah seperti wedding. Akhirnya saya mencoba memproduksi masker kain dan alhamdulillah kebanjiran orderan hingga karyawan saya dari 5 orang bertambah menjadi 15 orang. Kreativitas seperti inilah yang harus digali oleh mahasiswa di era Covid,” jelas Tetty.

Penjelasan yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh Siti Hidjiria. Terdapat 3 point penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk menggali potensi di era Covid-19 yaitu belajar memulai hal positif dari diri sendiri, bersifat persuasif atau mampu melibatkan orang lain dari kegiatan positif yang kita lakukan, dan konsistensi atas potensi yang telah didapat.

“Tiga poin ini bisa saja diterapkan ketika teman-teman ingin berwirausaha, yok nggak usah muluk-muluk kita lakukan dulu hal kecil misalnya jualan makanan rumahan, nanti ketika udah berhasil belajar untuk merangkul orang lain sekaligus membantu, dan yang terakhir konsistensi atau sifat ulet harus diterapkan untuk menggali potensi,” ajak Siti kepada peserta webinar.

Beda halnya dengan pemateri keempat M. Ryvan Abdul. Ia menyimpulkan bahwa dalam menggali potensi mahasiswa di era pandemi Covid-19 terdapat 2 sub pokok yang harus diperhatikan yaitu potensi wajib dan potensi pilihan. Potensi pokok merupakan sifat kritis yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Di era Covid-19 dapat dilakukan dengan cara memperhatikan kebenaran informasi yang bersebar di sosial media. Sementara potensi pilihan merupakan upaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan meskipun hanya stay at home dengan cara membaca dan menulis.

Sebanding dengan apa yang disampaikan oleh empat pemateri sebelumnya, Arbani Anugrah atau akrab disapa Ari menyampaikan bahwa terdapat 5 point yang harus dimiliki mahasiswa dalam menggali potensi di era Covid yaitu percaya pada diri sendiri, berusaha membangun rutinitas yang positif, belajar meningkatkan kemampuan diri, menghindari penundaan dan memahami bahwa sukses adalah sebuah proses.

“Jadi teman-teman sukses itu langsung plong datang, nggak. Akan ada korbanan waktu dan perasaan untuk menggali potensi pada diri kita hingga akhirnya menjadi besar,” ujar Ari.

Kepada seluruh peserta Webinar pemateri berpesan agar mahasiswa dapat meningkatkan produktifitas meskipun hanya diam di rumah. 

“Ingat note dari bapak pendidikan nasional kita Ki Hajar Dewantara, setiap orang adalah guru dan setiap tempat adalah sekolah,” sebut Rizky Prasetya dan Arbani Anugrah di akhir penjelasannya. 



Tags Mahasiswa