Di Tengah Pandemi, Jokowi Prioritaskan 89 Proyek Strategis Nasional Baru Senilai Rp1.422 Triliun

Di Tengah Pandemi, Jokowi Prioritaskan 89 Proyek Strategis Nasional Baru Senilai Rp1.422 Triliun

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Di tengah pandemi Covid-19 yang kekinian masih melanda Tanah Air, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, dari 245 Program Strategi Nasional (PSN) yang diusulkan hanya 89 proyek baru yang diprioritaskan untuk segera dipercepat pelaksanaannya.

"Dari 245 proyek baru yang memenuhi kriteria sebanyak 89 proyek," ujar Airlangga usai rapat terbatas melalui video conference, Jumat (29/5/2020).

Adapun nilai 89 PSN baru tersebut mencapai Rp 1.422 triliun. Sementara kata dia 156 proyek belum direkomendasikan karena masih membutuhkan dukungan kementerian teknis.


Sebab, kata Airlangga, pemilihan 89 proyek tersebut berdasarkan kriteria dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan agar diprioritaskan proyek yang berdampak langsung pada perekonomian.

"Dengan demikian, 156 proyek belum direkomendasikan karena itu masih membutuhkan dukungan kementerian teknis dan perlu kelengkapan dan perlu memenuhi kriteria yang ditetapkan sebagai PSN di mana presiden harapkan ada dampak kepada masyarakat, terhadap pertumbuhan ekonomi dan terkait dengan pengembangan sosial ekonomi," ucap dia.

Ketua Umum Partai Golkar menjelaskan 89 PSN baru tersebut terdiri dari 56 proyek merupakan PSN baru. Kemudian 10 PSN adalah PSN perluasan, 15 proyek dikelompokkan dalam program baru dan delapan proyek ketenagalistrikan.

Adapun rinciannya, dari 89 PSN baru tersebut, ada 15 proyek terkait proyek jalan dan jembatan, lima proyek bandara senilai Rp 5,66 triliun, lima proyek kawasan industri Rp 327,2 triliun.

Kemudian 13 proyek bendungan irigasi sebesar Rp 71,8 triliun, satu proyek tanggul laut senilai Rp 5,6 triliun, satu program dan dua proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter).

Selanjutnya, ada satu proyek penyediaan lahan gambut pangan di Kalimantan Tengah, lima proyek pelabuhan, enam proyek kereta api, 13 proyek kawasan perbatasan, 12 proyek energi, enam proyek air bersih, satu proyek pengelolaan sampah serta tiga proyek pengembangan teknologi termasuk teknologi drone senilai Rp 27,17 triliun.

Tak hanya itu, Airlangga menuturkan 89 PSN baru tersebut mulai dikerjakan dari tahun 2020 hingga 2024.

"Yang 89 itu akan menjadi PSN baru, yang akan dikerjakan mulai 2020 hingga 2024, yang proyeknya terkait jalan, jembatan, bandara, kawasan industri, termasuk kawasan industri di Brebes, bendungan-irigasi, tanggul laut, program lahan untuk sawah, kemudian terkait dengan 3 proyek drone," ucap dia.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, terkait pengembangan tiga proyek drone, merupakan pengganti proyek yang dikeluarkan antara lain R80 dan N245.

"Sehingga dialihkan menjadi teknologi drone yang dianggap lebih cocok dengan situasi saat sekarang dan pengembangannya sudah dimulai oleh PT DI (Dirgantara Indonesia). Dan juga pengembangan katalis merah putih yang terkait dengan proyek pengembangan Biofuel berbasis bahan bakar nabati dan minyak sawit, dan juga ada pengembangan garam," tutur dia.

Selain itu kata Airlangga, ada beberapa proyek arahan Presiden Jokowi yang tersebar di beberapa wilayah yakni di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua

"Beberapa project arahan presiden tersebar di beberapa wilayah, antara lain Sumatra ada 7 proyek senilai Rp 117 triliun, Jawa 25 proyek senilai Rp 462 triliun, Kalimantan 17 proyek Rp 144 triliun, Sulawesi 8 proyek Rp 208 trilun, Bali dan Nusa Tenggara 12 proyek Rp 28 triliun, skala nasional ada 11 proyek Rp 351 triliun dan juga Maluku-Papua Rp 11 triliun," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menerima 245 usulan Program Strategi Nasional(PSN) baru. Terkait hal ini, Jokowi meminta agar jajarannya menghitung secara rinci usulan PSN tersebut.

"Terkait dengan usulan 245 PSN baru, saya minta untuk betul-betul dilihat di lapangan dihitung, dikalkulasi secara rinci mana yang direkomendasi dan mana yang tidak direkomendasi," ucap dia.

Jokowi menginginkan agar diprioritaskan proyek yang berdampak langsung pada perekonomian.

"Prioritas proyek yang memiliki daya ungkit besar kepada ekonomi pasca pandemi saya kira sangat penting untuk kami dahulukan," kata Jokowi.

Tak hanya itu, Kepala Negara juga meminta pelaksanaan program-program PSN tetap berjalan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.



Tags Ekonomi