97 Meninggal, 2 Selamat Saat Pesawat Pakistan Jatuh di Karachi

97 Meninggal, 2 Selamat Saat Pesawat Pakistan Jatuh di Karachi

RIAUMANDIRI.ID, KARACHI - Sebanyak 97 orang meninggal dan dua orang selamat dalam kecelakaan pesawat Pakistan International Airlines (PIA) di Karachi, Pakistan. Hal ini seperti disampaikan perwakilan dari Kementerian Kesehatan Sindh, Sabtu (23/5) waktu setempat.

Dilansir AFP, Kementerian Kesehatan Sindh melanjutkan mayat para penumpang dan awak pesawat yang tewas seluruhnya telah ditemukan di lokasi kecelakaan yang tidak jauh dari Bandara Internasional Jinnah. Proses evakuasi yang dimulai pada Jumat (22/5) juga telah berakhir pada Sabtu dini hari.

Sebelumnya diberitakan petugas penyelamat Pakistan mengevakuasi 80 jenazah dari lokasi kecelakaan pesawat Airbus A320. Pesawat nahas dengan nomor penerbangan PK8303 mengangkut 91 penumpang dan delapan awak pesawat.


"Upaya evakuasi akan terus dilakukan sampai seluruh jenazah berhasil ditemukan. Sampai saat ini ada 80 jenazah yang ditemukan di lokasi kejadian," kata Direktur Utama PIA, Arshad Mahmood Malik.

Malik menyatakan satu-satunya penumpang yang selamat adalah Presiden Bank Punjab, Zafar Masud.

Dilaporkan para penumpang adalah penduduk yang melakukan perjalanan pulang kampung (mudik) menjelang hari raya Idul Fitri.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia juga menyatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa ini.

"Berdasarkan passenger list, tidak terdapat penumpang WNI," tulis Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI, Judha Nugraha, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Sabtu.

Pesawat Pakistan Airlines lepas landas dari Lahore dan dijadwalkan mendarat pukul 02.30 waktu setempat di Karachi. Namun, pesawat nahas itu mengalami kecelakaan hanya beberapa saat sebelum mendarat.

Sang pilot, Sajjad Gull, dilaporkan sempat melakukan beberapa upaya pendaratan. Dalam percobaan kedua pesawat jatuh sebelum mencapai landasan bandara.

Menurut laporan, pilot sempat menyampaikan pesan darurat kepada petugas menara lalu-lintas udara dan tidak lama kemudian hilang dari pantauan radar. Diduga terjadi kerusakan mesin ketika hendak mendarat.