Antisipasi Rawan Pangan, Pemda Kampar Tanam Jagung di Lahan Seluas 500 Hektare

Antisipasi Rawan Pangan, Pemda Kampar Tanam Jagung di Lahan Seluas 500 Hektare

RIAUMANDIRI.ID, TAMBANG - Untuk mengantisipasi kerawanan pangan, di tengah pandemi Corona Covid-19, Pemda Kampar menyediakan lahan seluas 500 hektare di Kecamatan Tambang untuk ditanami jagung. Penanaman jagung dilakukan pada Sabtu (16/5/2020).

Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto mengatakan penanaman ini sesuai instruksi Gubernur Riau untuk mengantisipasi kekurangan pangan saat Pandemi Covid-19.

Bupati Kampar menyampaikan bahwa saat ini hampir 70 persen Kabupaten Kampar masih ketergantungan pasokan pangan dari Sumatra Barat. 


"Kita ketahui bersama bahwa dampak dari Covid-19 telah mencederai semua perekonomian masyarakat, maka sekali lagi tidak menutup kemungkinan stok pangan nantinya bisa habis. Untuk itu, jagung adalah salah satu solusi atau alternatif dalam antisipasi kerawanan pangan nantinya. Karena jagung apabila diolah dengan baik juga bisa lebih lembut dan enak sama dengan nasi," terang Catur.

Catur juga menyampaikan bahwa Kampar saat ini telah ditetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 15 Mei kemarin, 

"Dengan demikian semua hal bisa saja terjadi termasuk kekurangan pangan, untuk itu tidak bosannya saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi aturan protokol kesehatan, tetap di rumah saja, kalaupun perlu keluar rumah wajib gunakan masker," terang Catur.

Sementara itu, Kadis Pertanian Kampar Ir. Bustan mengungkapkan bahwa pihaknya fokus dalam pengembangan dan penanaman tanaman pokok.

"Selain padi yang menjadi komoditas utama, kita juga kembangkan tanaman pokok lainnya seperti jagung dan ubi, kalau padi kita sudah melakukan penanaman serentak beberapa waktu lalu," ungkap Bustan.

Penanaman jagung di Kecamatan Tambang dihadiri langsung oleh Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Ketua DPRD Kampar M Faisal, Wakil Ketua DPRD Repol, forkopimda, Sekda Yusri, Dinas Pertanian TPH Provinsi Riau, Kadis Pertanian Bustan, Camat Tambang Abukhari, Kades Kualu Nenas, dan Kelompok tani.


Reporter: Ari Amrizal