Mahathir Blak-blakan Alasannya Mundur: Mereka Tak Pedulikan Pendapat Saya

Mahathir Blak-blakan Alasannya Mundur: Mereka Tak Pedulikan Pendapat Saya

RIAUMANDIRI.ID, MALAYSIA - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengungkap alasan dirinya mundur dari jabatannya pada Februari lalu.

Melalui video terbarunya, Mahathir mengungkap adanya silang pendapat terkait manuver politik Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) yang ingin meninggalkan koalisi politik Pakatan Harapan (PH). Mahathir tidak setuju, sebab PH telah membantu partainya menang pemilu.

"Saya berpendapat bahwa gagasan supaya Partai Bersatu keluar dari Pakatan Harapan tidak punya asas yang baik. Saya disokong sepenuhnya oleh Pakatan Harapan," ujar Mahathir dalam video yang ia rilis di media sosial, Senin (11/5/2020).


Mahathir menuturkan proposal meninggalkan PH berasal dari Muhyiddin Yassin yang kini menjabat sebagai PM Malaysia. Muhyiddin menyarankan itu karena tak percaya dengan Partai Aksi Demokratis (Democratic Action Party atau DAP).

DAP merupakan partai sekuler dan progresif di Malaysia. Partai ini tergabung di Pakatan Harapan.

Jika Partai Bersatu ingin meninggalkan PH, Mahathir menyarankan agar berpikir dulu secara mendalam serta menunggu bila ada penyebab lain.

"Tetapi dia (Muhyiddin) berpendapat bahwa kita perlu keluar dari Pakatan Harapan hari ini juga, katanya kalau tidak keluar orang Melayu akan hancur oleh DAP," ujar Mahathir.

Mahathir mengaku tidak yakin atas argumen Muhyiddin tersebut. Partai Bersatu akhirnya memutuskan meninggalkan PH.

Mahathir berpikir karena nasihatnya sudah tidak diterima, maka ia memilih mundur dari pimpinan Partai Bersatu dan kursi PM.

"Mereka (Partai Bersatu) tak peduli pendapat saya, mereka keluar dari Pakatan Harapan. Saya pikir dengan mendalam, kalau partai saya tolak saya, saya perlu lepaskan jabatan saja. Itulah sebabnya saya lepas jabatan sebagai ketua Pakatan Harapan dan kemudian sebagai Perdana Menteri," ujar Mahathir.

Dia juga menegaskan dirinya tak mau berkoalisi dengan partai yang ia tuding korup. Saat membahas ini, video menampilkan tayangan Najib Razak yang berasal dari partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (United Malays National Organisation atau UMNO).

Ia menolak jika PH yang menang pemilu malah harus berkoalisi dengan pihak Najib yang sudah kalah pemilu dan tersandung skandal korupsi.

Mahathir menyindir kubu UMNO sebagai partai yang "terlibat rasuah dan pencurian uang."

"Partai yang terlibat dengan rasuah, pencurian uang, dan lain-lain, kita tolak partai kita masuk dengan partai yang kalah ini," kata Mahathir.