Profil Kim Yo Jong Si Ratu Eksekusi, Adik Perempuan Kim Jong Un

Profil Kim Yo Jong Si Ratu Eksekusi, Adik Perempuan Kim Jong Un

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Di tengah rumor meninggalnya pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, muncul pertanyaan siapa yang akan menggantikannya jika kabar itu benar.

Tentu saja sang pengganti merupakan keluarga dekat Kim sebagaimana pola suksesi di negara komunis itu.

Kim Jong Un menggantikan ayahnya Kim Jong Il yang meninggal pada 2011. Demikian pula Kim Jong Il yang menggantikan sang ayah sekaligus pendiri negara, Kim Il Sung.


Tak banyak kabar mengenai keturunan Kim Jong Un, meski dia dilaporkan memiliki beberapa anak hasil pernikahannya dengan Ro Sol Ju. Namun anak-anak Kim pastinya masih sangat kecil untuk menjadi pemimpin negara.

Perhatian pun tertuju kepada saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong. Nama Yo Jong mencuat 2 tahun terakhir karena kerap mendampingi kakaknya dalam beberapa kesempatan internasional, seperti pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Tak heran jika media Korsel saat itu menjulukinya sebagai ‘Ivanka Trump-nya Korea Utara’.

Yo Jong merupkan sosok perempuan yang keras, setidaknya hal itu terlihat dari penampilan cool-nya saat bertemu pejabat. Dia juga disukai Kim karena kerap menyerang musuh-musuh politik.

Salah satu peran menonjolnya belakangan ini adalah merilis pernyataan publik pertama yang mengecam Korea Selatan. Saat itu Korsel mengomentari uji coba rudal jarak dekat yang dilakukan Korut.

Yo Jong menimpali bahwa pernyataan Korsel hanya gonggongan anjing yang menakutkan. Banyak hal tentang dirinya yang masih menjadi misteri.

Dia masih cukup aktif di belakang layar untuk melayani Kim sehingga dianggap membahayakan oleh para musuh. Yo Jong turut dimasukkan dalam daftar hitam oleh Departemen Keuangan AS pada 2017 atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang parah.

Dua bulan belakangan nama Yo Jong makin mentereng. Kim Jong Un mengembalikan jabatan penting kepada adiknya itu yakni masuk dalam jajaran orang penting pengambil keputusan tertinggi negara.

Kim Yo Jong diangkat kembali sebagai anggota pengganti Biro Politik Komite Sentral dalam perombakan pejabat tinggi beberapa waktu lalu.

Posisi itu dicopot Kim pada tahun lalu seiring dengan runtuhnya pertemuan dengan Donald Trump membahas program nuklir di Hanoi, Vietnam.

Dari semua kondisi ini, para analis yakin Yo Jong paling berpeluang sebagai pengganti Kim.

"Di antara elite kekuasaan Korut, Kim Yo Jong memiliki peluang tertinggi untuk mewarisi kekuasaan, dan saya pikir kemungkinan itu lebih dari 90 persen," kata seorang analis, dikutip dari Associated Press, Minggu (24/4/2020).

Menengok ke belakang, beberapa peran penting yang dimainkan Yo Jong, selain ikut serta dalam pertemuan dengan Donald Trump, adalah mewakili kakaknya sebagai delegasi Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan, di mana dia duduk bersama Presiden Korsel Moon Jae In.

Yo Jong diketahui sempat mengenyam pendidikan di Eropa. Pada akhir 1990-an, dia ikut Kim Jong Un menimba ilmu di sekolah dasar Berne, Swiss. Keduanya tinggal di rumah pribadi dengan dijaga pengawal.

Tidak banyak yang diketahui tentang hidupnya setelah meninggalkan Swiss sampai memainkan peran politik pada 2007 dengan menduduki posisi di partai yang berkuasa.

Namun dia juga pernah menjadi orang kepercayaan ayahnya, Kim Jong Il, saat memerintah sejak 1994 hingga kematiannya di pada 2011.

Yo Jong akan menjadi pemimpin perempuan pertama Korea Utara sejak kakeknya Kim Il Sung mendirikan negara pada 1948.

Dijuluki Ratu Eksekusi

Menurut sejumlah pihak, wanita kelahiran 26 September 1988 itu bisa lebih tegas dari Kim Jong-un yang dikenal sudah sangat brutal terhadap orang-orangnya sendiri.

Tak tanggung-tanggung, belum juga memimpin Korea Utara, Kim Yo-jong sudah mendapat julukan sebagai ratu eksekusi.

Profesor Natasha Lindstaedt, kepada Daily Mirror pada Sabtu (25/4/2020) menyatakan bahwa gender tak menjadi penghalang untuk menjadi 'tiran baru' di Korea Utara.

Pakar politik itu menyebut bergabungnya Kim Yo-jong sebagai pimpinan Korut menjadikan tradisi keluarga Kim Il-sung memimpin Korut sejak 1948 terus terjaga.

"Saya tidak percaya posisinya sebagai perempuan bakal melemahkan posisinya jika dia memegang kekuasaan," kata Lindstaedt.

Hal itu tak lepas dari anggapan rakyat Korut bahwa keluarga Kim merupakan wakil Tuhan yang mengurusi segala aspek kehidupan.