Anies Akui PSBB Belum Signifikan, tapi Pasien Meninggal Menurun

Anies Akui PSBB Belum Signifikan, tapi Pasien Meninggal Menurun

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diselenggarakan di periode pertama pada 10 hingga 23 April 2020, belum signifikan menekan penularan virus corona.

Menurutnya, di periode pertama PSBB, tidak terjadi tren penurunan jumlah kasus positif atau kematian akibat virus asal Wuhan, China itu.

"Data yang kita miliki menunjukkan bahwa pergerakan kasus positif Covid-19 ini masih terus bertambah, dan kecepatannya relatif tetap," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (22/2/22020). 


Anies menyampaikan, perkembangan yang dinilai cukup baik di masa PSBB pertama yaitu menurunnya jumlah rata-rata jenazah yang dimakamkan dengan prosedur tetap (protap) corona. Jumlah jenazah yang dimakamkan saat ini rata-rata 40-an per hari dari sebelumnya yang sempat mencapai 50 hingga 60-an per hari.

"Apakah ini perlambatan sementara? Apakah ini tren permanen? Nanti kita harus pantau. Mudah-mudahan ini tren permanen, artinya (warga yang diduga meninggal karena corona) sudah mulai turun," ujar Anies.

Anies juga mengemukakan, meski pun secara umum tidak terjadi perubahan positif atas wabah di PSBB pertama, di seluruh dunia, penurunan kasus corona juga tidak terjadi secara instan. Anies meminta warga terus kuat menghadapi wabah di PSBB kedua yang akan berlangsung hingga 22 Mei 2020.

"Memang di berbagai belahan dunia pula mengalami masalah yang sama, semua membutuhkan waktu untuk ini bisa selesai," ujar Anies.