Ditanya Gelombang PHK Imbas Corona, Jokowi: Ini Masalah yang Sangat Luar Biasa Sulit

Ditanya Gelombang PHK Imbas Corona, Jokowi: Ini Masalah yang Sangat Luar Biasa Sulit

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti tingginya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia imbas wabah Corona (COVID-19). Menurut Jokowi dampak virus Corona memang merupakan masalah yang luar biasa sulit.

"Ya ini masalah yang sangat extraordinary, sangat luar biasa sulitnya," kata dia dalam wawancara eksklusif dengan MataNajwa yang tayang di Trans7, Rabu (22/4/2020).

Setiap negara, termasuk Indonesia pun merancang kebijakan untuk meminimalkan terjadinya PHK imbas virus Corona.


"Semua negara mengalami itu dan semua negara mengambil hampir kebijakan yang mirip-mirip sama dalam menyelesaikan masalah PHK, menyelesaikan masalah ekonomi, utamanya untuk usaha-usaha kecil dan menengah. Misalnya di negara kita Indonesia, ini kita sudah memutuskan dengan Perppu untuk menaikkan defisit anggaran kita di atas 3% menjadi sekarang ini 5,07%," jelasnya.

Dia menjelaskan pemerintah sudah menyiapkan Rp 405 triliun, yang mana Rp 75 triliun untuk urusan kesehatan, tenaga medis, perbaikan fasilitas kesehatan, hingga pembelian alat-alat kesehatan.

Kemudian Rp 70 triliun dipakai untuk stimulus kredit usaha rakyat (KUR), dan Rp 70 triliun untuk insentif perpajakan. Kemudian Rp 150 triliun untuk restrukturisasi kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Berikutnya dana Rp 110 triliun dikucurkan untuk social safety net, menambah PKH, bansos tunai, paket sembako, hingga Kartu Sembako.

"Kemudian juga mengalihkan anggaran-anggaran yang tidak prioritas untuk masuk ke penanganan COVID-19 ini, baik untuk kesehatan maupun untuk sosial ekonomi," tambahnya.