Polisi Sebut Bentrok Massa di Papua karena Sengketa Tanah

Polisi Sebut Bentrok Massa di Papua karena Sengketa Tanah

RIAUMANDIRI.ID, SENTANI - Ratusan warga dari Kampung Kehiran dan Kampung Toware, Sentani, Kabupaten Jayapura terlibat bentrok Minggu (19/4/2020). Akibatnya sejumlah rumah warga di Kampung Toware dibakar masa dan beberapa warga dilaporkan luka-luka.

Kapolres Jayapura, AKBP Victor D Mackbon mengatakan, masalah bentrok tersebut berawal dari aksi balas dendam. "Ini adalah aksi balasan oleh warga Kampung Kehiran karena kepala kampung mereka dipukul oleh oknum pemuda dari Kampung Toware pada Sabtu malam. Awal persoalan adalah sengketa tanah. Jadi bukan karena soal pemasangan portal untuk pembatasan wilayah saat pandemi Covid-19," kata Kapolres, Minggu (19/4/2020).

Dia mengatakan, persoalan sengketa tanah antara dua kampung tersebut sesungguhnya telah berlangsung lama, dan telah berlangsung beberapa kali mediasi yang juga melibatkan pihak Dewan Adat Sentani (DAS). Namun disesalkan, Sabtu malam tersebut terjadi pemukulan terhadap kepala kampung Kehiran. 


“Ini masalah sebenarnya sudah lama terjadi dan sudah sering kami mediasi kedua belah pihak melalui Dewan Adat Sentani. Namun disayangkan kenapa ada pemukulan terhadap kepala kampung itu," timpalnya.

Menurut Kapolres, pasca-pemukulan terhadap kepala kampung tersebut, pihaknya sudah menyiagakan personel sejak pagi, namun massa yang berkumpul lebih banyak hingga terjadi bentrokan dan aksi pembakaran.

"Kita sudah siagakan sekitar 15 personel di lokasi untuk melerai kedua belah pihak untuk melakukan aksi pembalasan. Namun ada sejumlah oknum yang melakukan provokasi sehingga terjadi bentrok. Namun karena ada oknum yang melakukan provokasi sehingga terjadi bentrok. Personil kita yang di lokasi hanya bisa mencegah agar tidak terjadi korban jiwa,” katanya.

Akibat bentrok tersebut, data yang dihimpun sebanyak delapan rumah di Toware ludes dibakar, dan enam orang luka-luka. Kapolres menyebut, semua korban sudah dievakuasi ke RSUD Yowari untuk mendapatkan perawaran.

“Tidak ada korban jiwa, namun ada enam orang yang luka ringan, dan semua sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis,” imbuhnya.

Saat ini pihaknya sementara mencari oknum yang melakukan pemukulan terhadap kepala kampung dan oknum warga yang melakukan provokasi yang menyebabkan bentrok. Sementara untuk menjaga tidak terjadinya bentrok susulan, ratusan aparat keamanan TNI Polri disiagakan di sekitar lokasi kejadian.