Warga Keluhkan Pembatasan Bantuan dari Pemko, Besok Gubri Panggil Wako Evaluasi PSBB

Warga Keluhkan Pembatasan Bantuan dari Pemko, Besok Gubri Panggil Wako Evaluasi PSBB

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Tiga hari sudah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemko Pekanbaru. Ini diterapkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Namun sayangnya Pemko Pekanbaru tidak sepenuhnya menjalankan PSBB dengan baik, terutama dalam persiapan petugas dan bantuan terhadap masyarakat Pekanbaru.

Gubernur Riau, Syamsuar, mengatakan, pihaknya kembali akan mengundang Pemko Pekanbaru untuk membahas kembali penerapan PSBB di Kota Pekanbaru. Apa yang menjadi permasalahan Pemko dalam menjalankan PSBB.

“Tadi kami sudab rapat dengan Forkopimda membahas PSBB di Kota Pekanbaru. Hari Senin akan kita rapatkan bersama Walikota, agar tau apa yang menjadi permasalahan kota Pekanbaru, termasuk hal yang belum tersalurkan ke masyarakat,” ujar Gubri, Ahad (19/4/2020)


Dijelaskan Syamsuar, ia bersama Forkopimda telah meninjau perbatasan atau pintu masuk dan keluar kendaraan baik yang masuk Pekanbaru dan keluar Pekanbaru. Dan hasilnya, masih banyak kekurangan terhadap perugas yang ada di titik-titik cek poin.

“Dari hasil peninjauan di cek poin, belum ada petugas kesehatan untuk alat pengukur, harusnya dipersiapkan. Kalau ada cek poin bisa mendeteksi orang yang datang. Datangnya dari mana, dan cek kesehatannya,” tegas Gubri.

“Inilah yang harus dievaluasi terhadap PSBB di Pekanbaru. Di samping itu ada beberapa kecamatan banyak positifnya, ada beberapa kecamatan yang banyak PDP-nya, bagaimana pemberlakuannya, inilah yang akan kita evaluasi Senin besok,” tegas Gubri lagi.

Sebagaimana diketahui, Pemko Pekanbaru telah menetapkan PSBB mulai tanggal 17 April 2020. Dan setelah tiga hari berjalan, banyak keluhan dari masyarakat terutama janji memberikan bantuan berupa sembako dan pemberian anggaran sebesar Rp300 ribu per KK. 

Seperti yang disampaikan oleh salah seorang warga Rumbai. Ia sudah tidak bekerja akibat pemberlakuan PSBB. Dan ia berharap akan mendapatkan sembako, bahkan ia telah didata oleh RT-nya dua minggu yang lalu sebegai penerima sembako. 

“Anehnya PSBB ini berlaku untuk siapa sih, kami sekarang tidak bekerja dan dirumahkan. Dan janji Pemko mau kasih sembako belum ada, ditambah lagi di RT kami didata ulang lagi, padahal saya sudah didata sebelum PSBB ini. Ada lagi infonya setiap RT hanya diberi bantuan untuk 5 orang saja, sementara ditempat kami ada belasan yang terdampak corona ini,” kata Icam, salah seorang warga Rumbai Pesisir kepada riaumandiri.id, Ahad (19/4/2020).


Reporter: Nurmadi