Gubri Syamsuar Ajukan ke Menaker Tambahan Kartu Pra Kerja 69.727 Orang 

Gubri Syamsuar Ajukan ke Menaker Tambahan Kartu Pra Kerja 69.727 Orang 

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Gubernur Riau, Syamsuar, telah mengajukan permohonan kepada Menteri Tenaga Kerja (Menaker) untuk penambahan jumlah penerima kartu pra kerja bagi masyarakat Riau yang terkena imbas virus corona (Covid-19), sebanyak 69.727 orang, dari kuota yang diterima untuk Riau sebanyak 92.893 orang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau, Jonli, mengatakan, jumlah pendaftar kartu pra kerja di Provinsi Riau, melonjak tajam setelah dibuka tahap kedua pendaftaran calon penerima kartu pra kerja. Walaupun melebihi kuota namun Gubri menginginkan agar masyarakat Riau yang terkena dampak Covid-19, bisa menerima kartu pra kerja.

“Angka pendaftar kartu pra kerja setelah kami data ulang, ternyata semakin banyak, yakni sebanyak 69.727 orang. Dan pak Gubernur telah menyampaikan permohonan penambahan kuota kepada Menaker, dan sudah dikirimkan,” kata Jonli, Sabtu (11/4/2020).


Dijelaskan Jonli, peserta yang paling banyak mendaftar penerima kartu pra kerja, via online yakni sebanyak 58.834 orang. Selanjutkan dari Kabupaten Meranti pendaftar mencapai 11.218 orang, Inhil 10.357, dari HILLSI Riau 9.889, Bengkalis 9.662, Rokan Hulu 9.613, Inhu 6.765, Siak 5.854, Rohil 4.110, Kota Dumai 537, Pelalawan 1.386, Pekanbaru 438, Kampar 4.413, Kuansing 2.980 orang, dan Bidang pengawasan Disnaker 1.758 orang. 

“Mudah-mudahan kelebihan kuota yang kita sampaikan ke Menaker diterima. Melonjak tinggi di hari terakhir pendaftaran via online, dan dari Kabupaten Meranti terbanyak mengajukan kartu pra kerja,” kata Jonli.

Untuk diketahui, penerima kartu pekerja dari Rp600 ribu per bulan menjadi Rp3 juta lebih per bulan selama 4 bulan ke depan. Jonli, mengatakan, ada kriterianya penerima anggaran kartu pra kerja, dan tidak menerima sebanyak Rp3 juta tersebut.

Berikut anggaran yang diterima, bantuan pelatihan sebesar Rp1.000.000 dan insentif penuntasan pelatihan Rp600.000 per bulan selama empat bulan, serta insentif survei kebekerjaan sebesar Rp150.000. Setelah empat bulan kembali seperti biasa.


Reporter: Nurmadi