Tujuh PDP Covid-19 di Riau Meninggal Dunia

Tujuh PDP Covid-19 di Riau Meninggal Dunia

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Pasian dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di Provinsi Riau berjumlah 7 orang, yang tersebar di kabupaten-kota. Jenazah akan dimakamkan sesuai dengan SOP pemakaman Covid-19. 

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Riau, Indra Yovi mengungkapkan, dari 7 pasien yang meninggal itu, tidak ada diagnosis pasti penyebab kematian karena untuk itu perlu dilakukan autopsi. 

"Sementara kita tidak melakukan otopsi. Karena pasien ini PDP, maka pasien harus di-swab. Nah, hasil swab ini kita belum punya. Kalau hasil swab negatif berarti selesai. Artinya meninggalnya bukan karena Covid-19," ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Riau, Indra Yovi, Selasa (7/4/2020).


“Namun kalau hasil swab positif, maka pasien meninggal ada kemungkinan karena Covid-19. Maka kita perlu lakukan tindakan lanjutan, melakukan swab orang-orang yang kontak serumah dengan pasien," tambahnya. 

Dijelaskan Yovi, perlakuan pemakaman pasien positif dan PDP diperlakukan sama. Setiap rumah sakit sudah memunyai SOP tersebut.

Adapun aturan dalam SOP tersebut yaitu tidak diperbolehkan membuka balutan jenazah yang sudah terbungkus. 

"Ini yang perlu menjadi perhatian bersama, kita tak bisa menyebutkan data pasien secara lengkap, agar tidak terjadi gesekan-gesekan di tengah masyarakat. Kita harap masyarakat memahami. Pasien yang meninggal sesuai SOP pemakaan Covid-19,” katanya. 

Sementara itu, dari data Gugus Tugas Covid-19 Riau, PDP Covid-19 di Riau sampai 7 Maret terdapat 174 orang. Dari angka itu, 80 pasien sudah dipulangkan karena hasil swabnya negatif.  Sedangkan PDP yang sedang diisolasi di rumah sakit ada 87 orang. 
Sedangkan PDP meninggal hasil swabnya belum keluar ada 7 orang. 

Indra Yopi menjelaskan, ke 7 PDP meninggal tersebut yakni pertama Nyona BNA (25) meninggal 6 April 2020 di rumah sakit swasta di Pekanbaru. Kedua Tuan AS (66) meninggal 27 Maret di Dumai. Ketiga Nyonya I (53) meninggal di salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru pada 2 April 2020.

Kemudian keempat Nyonya NEH (51) meninggal di rumah sakit swasta Pekanbaru pada 1 April 2020. Kelima Tuan SBW (55) meninggal 4 April 2020 di Rumah Sakit Bina Kasih. Keenam Tuan RA (18) meninggal di Rumah Sakit Tembilahan pada 5 April 2020. Ketujuh Tuan RA (25) meninggal di Rumah Sakit Kuansing pada 5 April 2020. 

Dari beberapa pasien itu, seperti pasien AS di Dumai masuknya dengan gejala stroke. Kemudian pasien di Tembilahan memiliki gejala DBD. Kemudian pasien BNA yang meninggal di rumah sakit swasta Pekanbaru memiliki gejala tipus.

 

Reporter: Nurmadi