Mengenang Wakil Jaksa Agung Arminsyah, Pemimpin Panutan dan Ujung Tombak Reformasi Kejaksaan

Mengenang Wakil Jaksa Agung Arminsyah, Pemimpin Panutan dan Ujung Tombak Reformasi Kejaksaan

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Wakil Jaksa Agung RI Arminsyah mengalami kecelakaan tragis di KM 13 Tol Jagorawi. Peristiwa tragis itu mengakibatkan orang nomor dua di Kejaksaan Agung meninggal dunia.

Kecelakaan itu terjadi pada Sabtu 4 April 2020. Arminsyah saat itu diketahui mengemudikan mobil Nissan Skyline GT-R R35 bernopol B-9-PAF, seperti dirangkum detikcom.

Mobil melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta berjalan di lajur 4. Belum diketahui apa penyebabnya, mobil sport tersebut kemudian menabrak pembatas median jalan.


"Diduga di lajur 4 menabrak pembatas median tengah dan kendaraan terbakar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam keterangan kepada wartawan, Sabtu (4/4/2020).

Kecelakaan tersebut mengakibatkan mobil terbakar. Sayangnya, Arminsyah meninggal dalam peristiwa tersebut.

"1 pengemudi meninggal dunia di TKP," ujar Yusri.

Jenazah Arminsyah kemudian dievakuasi ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Sementara mobilnya hangus terbakar. Bangkai kendaraan selanjutnya dievakuasi ke Unit Laka Ditlantas Polda Metro Jaya di Pancoran, Jakarta Selatan.

Peristiwa tersebut sempat menimbulkan kemacetan hingga 1 Kilometer menjelang lokasi kejadian. Jasa Marga dan pihak terkait selesai melakukan penanganan kecelakaan pada pukul 15.25 WIB.

Selain Arminsyah, di dalam mobil tersebut diketahui ada 1 orang penumpang lainnya. Belum diketahui siapa identitas penumpang tersebut, namun pihak Jasa Marga mengonfirmasi penumpang tersebut berjenis kelamin laki-laki.

"1 korban luka ringan dibawa ke RS Bina Husada Cibinong," ujar Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad, Irra Susiyanti dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (4/4/2020).

Kepergian pria kelahiran Padang, Sumatera Barat, pada 3 Mei 1960 silam ini meninggalkan duka mendalam bagi Korps Ahyaksa. Jampidum Kejagung RI Sunarta menyebut Arminsyah sebagai sosok pimpinan yang menjadi panutan di Korps Adhyaksa.

"Kita berduka semua, kehilangan, karena beliau orang baik dan pemimpin kita yang jadi panutan kita semua. Kami jajaran Pidum pasti kehilangan," jelas Jampidum Sunarta saat dihubungi detikcom, Sabtu (4/4/2020).

Sunarta mendengar kabar duka tersebut siang tadi. Ia pun merapat ke rumah duka di Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

"Saya langsung ke rumah duka," imbuh Sunarta.

Jaksa Agung ST Burhanuddin juga telah mendengar kabar duka tersebut. Ia tengah menuju ke rumah duka.

Arminsyah dikenal sebagai salah satu ujung ujung tombak reformasi kejaksaan. Keberhasilan mengangkat citra korps dengan menyabet predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (Kemenpan RB) birokrasi, merupakan bukti totalitas kerja almarhum.

Pria yang gemar olahraga sepeda itu juga selalu mendorong pemanfaatan sarana dan perbaikan sistem informasi dan teknologi (IT) di institusi yang membesarkan namanya. Berkat konsistensi dan kerja kerasnya, Kejaksaan menjadi salah satu lembaga negara yang modern dan terpercaya.

Mantan Jaksa Agung Muda Intelijen yang juga pernah dipercaya sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung, itu punya gagasan menarik terkait upaya membangun manusia melalui 5 kecerdasan, yaitu kecerdasan fisik, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, dan kecerdasan semangat spiritual.

Arminsyah dimakamkan pagi ini di TPU Pedongkelan Cengkareng, Jakarta Barat pada pukul 08.00 WIB. Jenazah almarhum dikebumikan di samping makam ibunda tercinta.

Sekilas perjalanan pendidikan dan karir almarhum. Pada 1998, Arminsyah lulus sarjana hukum. Pada 2003, ia mendapatkan gelar magister kriminologi dan pada 2015 ia meraih gelar doktor dari Universitas Airlangga.

Ia juga memiliki sederet pendidikan kedinasan seperti:

- Pembentukan jaksa (1988).
- Susdar Wira Intel (1995).
- Spama (1999).
- Kepemimpinan tingkat II (2006).
- Kepemimpinan tingkat I (2014).

Awal Karier

Arminsyah mengawali karier di eselon III sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Bontang, Kalimantan Timur. Ia juga pernah menduduki beberapa jabatan lain sebelum akhirnya menempati posisi sebagai jaksa senior di Korps Adhyaksa, yakni:

- Direktur Penyidikan pada Bagian Tindak Pidana Khusus, 2009.
- Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung, 2010.
- Inspektur Pengawasan pada Jamwas, 2011.
- Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, 2012.
- Jaksa Agung Muda Intelijen, 2014.
- Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, 2015.
- Wakil Jaksa Agung, 2017.

Penghargaan

Arminsyah pernah mendapat sejumlah penghargaan seperti Satyalancana Karya Satya XXX dari Presiden RI pada 2011.