Gawat! Italia Umumkan 627 Kematian Dalam Sehari Akibat Corona

Gawat! Italia Umumkan 627 Kematian Dalam Sehari Akibat Corona

RIAUMANDIRI.ID, ROMA – Jumlah kematian karena virus Corona Covid-19 di Italia terus meningkat. Bahkan, Italia kembali mencetak rekor kematian terbanyak dalam satu hari.

Dilansir VOA Indonesia, Kepala Perlindungan Sipil Italia, Angelo Borrelli, pada Jumat (20/3/2020) waktu setempat mengumumkan ada 627 kematian baru karena virus Corona Covid-19.


Jumlah kasus baru juga sangat tinggi, mencapai 5.986 kasus. Total resmi kematian secara keseluruhan menjadi 4.032 dan kasus infeksi menjadi 47.021.

Pihak berwenang mengatakan sebagian besar orang yang meninggal memiliki masalah kesehatan sebelum terinfeksi virus corona, seperti penyakit jantung dan diabetes.

Lonjakan jumlah di negara Eropa dengan perebakan wabah tertinggi itu terjadi meskipun ada penutupan wilayah secara nasional untuk secara drastis membatasi warga meninggalkan rumah mereka.

BACA  JUGA: Di Uruguay, Sebagian Besar Kasus Covid-19 Terinfeksi dari Seorang Tamu di Pesta

Wali kota dan gubernur di seluruh Italia, menuntut tindakan yang lebih keras. Pemerintah nasional Italia diperkirakan akan segera memberi tanggapan.

Sementara itu dilansir Time, tim Palang Merah China menggelar konferensi pers dan mengaku kewalahan dengan kondisi yang dialami Italia.

Tim Palang Merah China mengkritik bahwa Italia telah gagal untuk me-lockdown negara. Para warganya pun susah untuk melakukan karantina diri, terutama di wilayah Milan dan Cordoba.

"Saat ini kami menemukan banyak masalah di Italia. Kalian punya banyak kelonggaran dalam melakukan lockdown. Transportasi publik masih beroperasi, orang-orang masih keluar rumah dan berkumpul di hotel, dan tidak mengenakan masker. Aku tidak tahu apa yang kalian pikirkan," kata Sun Shuepeng, Ketua Pelaksana Tim Palang Merah China yang membantu Italia.

Shuepeng mengingatkan agar Italia menghentikan semua kegiatan di luar rumah tersebut.

"Kita harus menghentikan aktifitas ekonomi dan interaksi sosial untuk karantina di rumah. Kita butuh kerjasama semua orang bersiap untuk menyelamatkan hidup mereka," tutupnya.