Syamsuar: Riau Siap Jadi Percontohan Pencegahan dan Penanganan Karhutla

Syamsuar: Riau Siap Jadi Percontohan Pencegahan dan Penanganan Karhutla

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau menyatakan siap menjadi percontohan bagi provinsi lain dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun 2020. 

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, pihaknya telah melakukan banyak terobosan dalam mencegah karhutla, termasuk mempercepat penetapan status Siaga Bencana Karhutla pada awal Februari lalu. 

“Kita dengan cepat menetapkan status Siaga Bencana Karhutla. Dan kita mendapatkan bantuan TMC dan pesawat dari KLHK dan BNPB,” ujar Syamsuar usai apel kesiapsiagaan penanganan bencana karhutla, di halaman Kantor Gubernur Riau, Senin (9/3/2020).


“Selain itu, peralatan-peralatan bantuan dari BNPB kita harapkan api dipadamakn dengan cepat. Tapi yang lebih penting tentunya upaya pencegahan. Untuk perusahaan-perusahaan bisa membantu di desa-deaa yang berdekatan dengan perusahaan, baik membantu mengatasi kebakaran dan juga peralatan-peralatan,” ungkap Gubri. 

Gubri menyampikan bahwa pihaknya juga telah melakukan langkah antisipasi lainnya dalam pencegahan karhutla, yakni dengan membentuk tapak-tapak Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di sejumlah titik lokasi kebakaran. Nantinya tapak KPH akan menjadi ujung tombak dalam mengantisipasi dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas, Babinsa, dinas terkait di lingkungan pemerintah kabupaten/kota dan unsur masyarakat.

“Termasuk usaha untuk tapak-tapak KPH sangat penting dan sangat mendukung. Ini kan sudah ada pemetaan dari Kementerian Lingkungan Hidup bahwa di situ berulang setiap tahun terjadi kebakaran. Jadi ini ada kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” kata Gubri.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo, yang memimpin langsung apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana karhutla menyampaikan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan karhutla. Salah satunya, terkait instruksi Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya langkah pencegahan. 

"Presiden berulang kali menyampaikan, langkah pencegahan. Hal ini harus kita sadari, pencegahan lebih baik dari pada menanggulangi. Dampak asap sangat besar. Saat karhutla terjadi, mulai perekonomian, pendidikan dan sektor-sektor lainnya menjadi terganggu. Karena itu, Presiden dalam Instruksi Presiden (Inpres) meminta utamakan langkah pencegahan,” kata Doni Monardo.

Terkait dengan bantuan dari pemerintah pusat untuk penanganan karhutla di Riau yang telah terjadi dalam beberapa minggu ini, Doni mengatakan pemerintah sudah mengirimkan satu heli untuk membantu water bombing. Termasuk pesawat yang akan membuat teknologi modifikasi cuaca (TMC).

“Satu heli sudah ada dan kemudian untuk pesawat juga telah didatangkan untuk TMC. Untuk membuat hujan di wilayah Riau, dengan masih adanya potensi awan di wilayah Riau,” ungkap Doni.

“Dengan pencegahan lebih awal di wilayah Riau ini, diharapkan Riau menjadi percontohan bagi Provinsi lain dalam hal penanganan pencegahan dan penanganan Karhutla di tahun ini,” tambah Doni.

Pada apel siaga penanganan bencana Karhutla ini juga dihadiri, Danrem 031/WB, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger, jajaran Satgas Karhutla dari TNI/Polri, termasuk perusahaan-perusahaan yang ikut membantu penananganan karhutla. (advertorial)