Laris di Kancah Daring, Nasi Bakar Mr. Banni Kini Jadi Kafe Betulan

Laris di Kancah Daring, Nasi Bakar Mr. Banni Kini Jadi Kafe Betulan

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Setelah laris menjual produk nasi bakar memanfaatkan tren ojek daring, kini Nasi Bakar Mr. Banni akhirnya ada kafenya.

Beralamat di Jalan Rambutan No 44 Pekanbaru, Nasi Bakar Mr. Banni yang berkembang jadi kafe Banni's Coffee rencananya akan launching pada Minggu (8/3/2020) setelah salat Zuhur.

"Makanan khas yang kami punya itu nasi bakar dan kawa daun. Sebenarnya latar belakangnya memang kuliner-kuliner Sumatra Barat. Makanya ada kawa daunnya. Nasi bakarnya juga kami bikin sensasi pedas sebab memang lebih ke lidahnya orang minang," ujar Eka, pemilik Banni's Coffee kepada wartawan, Kamis (5/3/2020).


Berbeda dengan Nasi Bakar Mr. Banni, Banni's Coffee tidak hanya menjual varian nasi bakar, tapi juga berbagai macam kopi, mulai dari espresso, moccacino, cappucino, dan tentu saja kopi kawa daun.

"Alasan kenapa saya mengambil nama Banni's Coffee, sebab kita tidak lagi hanya menjual variasi nasi bakar seperti dulu, misalnya nasi bakar teri dan nasi bakar hati ayam kriuk. Namun kita juga menyediakan berbagai kopi. Mulai dari espresso, moccacino, cappucino, dan tentu saja kopi khas Batusangkar, kopi kawa daun," jelasnya.

Kopi kawa daun merupakan kopi khas Sumatra Barat. Tapi yang diseduh bukan biji kopi, melainkan daunnya. Menurut cerita yang berkembang, orang Minangkabau sudah sejak ratusan tahun lalu menikmati kopi kawa daun. Namun, dahulu kawa daun bukanlah minuman spesial alias hanya untuk masyarakat jelata sebab biji-biji kopi harus dijual ke Belanda.

Kini kopi kawa daun menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi pecinta kopi. Apalagi cara penyajiannya yang eksentrik, yaitu menggunakan batok kelapa alih-alih cangkir keramik seperti kopi kebanyakan.

"Di Banni's Coffee nanti mimum kopi kawa daun tidak pakai cangkir seperti biasanya, tapi menggunakan tempurung atau batok kelapa," ujar Eka.

Meskipun Banni's Coffee mengusung makanan khas Sumatra Barat sebagai menu utama, tapi di Banni's Coffee pelanggan tetap bisa menikmati makanan lain, terutama makanan-makanan western seperti nachos, onion ring, crispy chicken, nugget, sausage, french fries, sandwitch, potato wedges, dan lainnya.

"Kita juga ada mixed makanan sama western. Tapi tetap, menu spesial kita nasi bakar dan kopi kawa daun," pungkasnya.

Dengan konsep bambu dan nuansa pedesaan, Eka berharap Banni's Coffee bisa menjadi tempat nongkrong dan bersantai untuk anak-anak muda maupun keluarga.

Selain itu, yang menarik adalah harga menu di Banni's Coffe tidak lebih dari Rp22 ribu. Bahkan, nasi bakar dengan lauk ayam goreng hanya dipatok Rp20 ribu saja.

"Harga makanan di Banni's Coffee tidak ada yang lebih dari Rp30 ribu. Nasi bakar paling hanya di kisaran Rp22 ribu. Jadi terjangkau untuk anak muda, mahasiswa, juga orang umum," jelas Eka.

Eka juga menambahkan, "Saya jamin kualitas menunya bagus. Makanan di Banni's Coffee juga menyehatkan dan up to date. Kalau biasanya makanan berbau kebarat-baratan harganya jadi mahal, di Banni's Coffee tidak. Kami meletakkan harga yang cocok dengan anak-anak muda," tutupnya.

 

Reporter: M. Ihsan Yurin



Tags Ekonomi