Donny Moenek Dikukuhkan sebagai Penasehat PP Pordasi

Donny Moenek Dikukuhkan sebagai Penasehat PP Pordasi

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Sekjen DPD RI Reydonnyzar Moenek duduk di jajaran pengurus inti Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) masa bakti 2020-2024.

Pria berkumis tebal asal Minangkabau ini dipercaya sebagai Penasihat PP Pordasi bersama Marsda TNI Kisenda Wiranata Kusuma, Setyono Djuandi Darmono, Tomy Winata, Anita Ratna Sari Tanjung, dan Laksda TNI (Purn) Fritzs Mantiri.

Pengukuhan dan pelantikan PP Olahraga Pordasi masa bakti 2020-2024 itu dilangsungkan di Ballroom Hotel Borobudur, Jumat (29/2/2020) yang dihadiri Menpora Zainuddin Amali.


Dunia olahraga berkuda bagi Donny Moenek, begitu dia akrab disapa, sudah tidak asing lagi kerena dia sejak kecil sudah berkecimpung dalam dunia olah raga berkuda itu.

“Ayah saya, J Moenek dulu merupakan Kepala Pejawat Kehewanan di Sumatera Tengah. Tahun 1958, ia pemilik peternakan kuda di Padang Mangateh. Pada masa itu, banyak peternak kuda yang datang ke Padang Mangateh, mereka belajar cara beternak kuda pada ayah. Termasuk peternak dari Aceh, Jawa, dan Sulawesi Utara," ungkap Donnny Moenek.

Donny menceritakan bahwa kepindahan keluarganya ke Jakarta semakin membuat bisnis berkuda yang dirintis ayahnya semakin berkembang.

J Moenek bersama sejumlah pengusaha kuda lantas mendirikan Djakarta Racing Management.

“Tak lama kami punya peternakan kuda sendiri dengan nama J Moenek Stable di Pulo Mas. Koleksi kuda ayah sangat banyak. Rata-rata kuda pilihan, bibit unggul, peranakan Australia dan Inggris. Jenisnya Thouroughbred. Mantan Presiden Barrack Obama, waktu kecilnya sering datang ke peternakan kami. Melihat-lihat kuda," kenang Donny.

Melanjutkan ceritanya, Donny mengatakan, beberapa kuda milik ayahnya kerap memenangkan balapan kuda.

"Red Rival, Temple Dance, Revolving, dan Saldivar. Itu nama kuda-kuda top milik ayah. Yang menjadi saingan berat adalah kuda-kudanya milik Presiden Soeharto, salah satu namanya Maruto," jelas mantan Penjabat Gubernur Sumbar itu.

Saking hobinya berkuda, orang dulu memanggil ayahnya dengan sebutan Profesor J Moenek lantaran dirinya sangat mengerti dan pintar sekali soal kuda. Karena ayah itu dokter hewan.

Ayahnya melatih dan merawat sendiri kuda-kudanya. Jadi kalau orang-orang mau beli kuda bagus, pasti bertanya pada ayahmya.

"Kalau ada kejuaraan berkuda di dalam dan luar negeri, J Moenek tampil sebagai sponsor," terang Donny dengan penuh semangat.
Tentang tradisi pacu agar terus digelorakan. Banyak daerah-daerah di Indonesia yang telah menggelar budaya pacu kuda dalam setiap pesta adat.

Terutama di Sumatera Barat, hampir di setiap daerah punya gelanggang pacu kuda," terang Donny.

Mantan Jubir Kemendagri ini lebih lanjut mengatakan, pacu kuda ini hendaknya menjadi perhatian. Berkuda ini memang olah raga mahal, biaya pemeliharaannya tak sebanding dengan pemasukan.

"Ini tantangan kita bersama, bagaimana aktifitas berkuda ini dapat hidup dan semarak lagi sehingga dapat menguntungkan masyarakat, pengusaha, dan para atlit berkuda,” ujar Donny.

Dia meminta Ketum PP Pordasi dan Ketua KONI, Pak Marciano Norman, untuk datang ke seluruh daerah yang memiliki tradisi berkuda di Indonesia, melihat langsung pertunjukan pacu kuda.

"Nah, dalam waktu dekat, saya lihat sudah ada undangan di Payakumbuh dan Padang Panjang. Kita akan atur, kapan kesediaan mereka untuk datang," kata Donny.

Yang utama, kata Donny adalah tekad untuk menyemarakkan kembali olah raga tradisi pacu kuda. Dan ini tentu saja menjadi perhatian bagi PP Pordasi dalam penyusunan program pembinaan dan pengembangan atlit berkuda ke depan sebagaimana yang diharapkan oleh Menpora tadi. 


Reporter: Syafril Amir