Pengamat Nilai Peluang Syamsuar Lebih Besar Terpilih Jadi Ketua Golkar Riau

Pengamat Nilai Peluang Syamsuar Lebih Besar Terpilih Jadi Ketua Golkar Riau

RIAUMANDIRI.ID, SIAK - Jelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golongan Karya (Golkar) Riau sejumlah pandangan bermunculan. Apalagi berhembus kabar Gubernur Riau Drs H Syamsuar turut mencalonkan diri yang akan bersaingan dengan Arsyadjuliandi Rahman.

Pengamat Politik Riau, Saiman Pakpahan menilai Syamsuar dan Andi Rahman merupakan sosok yang sama-sama dialiri darah kuning sebagai tanda kader yang lahir dari Ibu kandung Golongan Karya.

Terkait siapa berpeluang? Saiman memandang ada beberapa hal penting yang harus disampaikan menjelang Musda Partai Golkar di awal Maret nanti.


"Tradisi Partai Golkar yang selalu berkuasa menjadi catatan penting bagi petinggi partai Golkar di tingkat pusat untuk mengayunkan pendulum suaranya. Untuk sampai pada agenda normatif kekuasaan, maka pilihan yang paling pas untuk menduduki kursi Ketua DPD I Partai Golkar Riau adalah dia yang sedang berkuasa (Syamsuar), karena akan memiliki surplus dalam kerangka politik dan pemerintahan," ujar Saiman Pakpahan, Senin (24/02/2020).

Dicontohkan Saiman, pada pemilu 2014, di bawah tangan dingin Syamsuar sebagai ketua DPD II Partai Golkar Siak, Golkar dapat merebut kembali kejayaan dengan kemenangan.

Baca Juga: Tunggu Hasil Rapat SC, Golkar Riau Tegaskan Belum Buka Pendaftaran Pencalonan Ketua Umum

Sementara itu, Lanjut Saiman, mantan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rahman yang hari ini adalah ketua Partai Golkar definitif merupakan lawan tanding Syamsuar ketika Pemilihan Gubernur Riau beberapa waktu yang lalu. 

"Di bawah kepemimpinan Andi Rahman, perahu Golkar mulai 'oleng', dan raihan kursi di DPRD mengalami beberapa penurunan. Kondisi ini tidak mungkin dipertahankan, (apalagi kekuasaan tidak lagi dipegang oleh Andi Rahman) jika Golkar Riau ingin mendulang kembali kejayaan partai seperti dahulu kala, sebab Riau dikenal dengan basis Golkar," kata Saiman.

Dijelaskan Saiman, Golkar dan Kekuasaan tidak dapat dipisahkan, keinginan partai Golkar untuk melaksanakan Musda di awal Maret nanti memberikan ruang pertaruhan antara petahana (mantan Gubri dan ketua definitif partai Golkar Riau) dan calon lawan tanding syamsuar( Gubernur Riau )

Pertama, lanjut Saiman, dominasi PDI P dalam pileg dan pemilukada beberapa waktu lalu di Indonesia, harus diawasi secara serius oleh Partai Golkar, terutama di Riau, karena ini menjadi pertaruhan ketua umum partai Golkar secara Nasional.

"Untuk bisa melawan partai pemenang di pilleg 2019, Partai Golkar harus mampu memaksimalkan semua sumber daya mereka, terutama basis kekuasaan," tutup Saiman.


Reporter: Darlis Sinatra



Tags Politik