10 Hari Tak Sadarkan Diri, Anak Penderita Radang Otak di Kuansing Butuh Bantuan

10 Hari Tak Sadarkan Diri, Anak Penderita Radang Otak di Kuansing Butuh Bantuan

RIAUMANDIRI.ID, TELUKKUANTAN - Sudah hampir sepuluh hari, Hanifah (7) anak dari Mugiono (39) dengan Dahlinar (33) ini dirawat di RSUD Kuantan Singingi.

Anak dari Desa Banjar Nan Tigo Inuman itu kini menunggu kepastian rujukan sebagai peserta BPJS Kesehatan ke RSUD Arifin Achmad dari RSUD Teluk Kuantan.

"Iya. Sudah 10 hari kami di sini. Sekarang mau dirujuk ke Pekanbaru," kata Mugiono saat ditemui awak media di RSUD Teluk Kuantan, Jumat (14/2/2020).


Sebelumnya, anak kedua dari pasangan ini didiagnosa menderita radang selaput otak.

Mugiono mengisahkan, anaknya itu mengalami sakit, demam. Lalu, kejang-kejang.

"Langsung dibawa ke Puskesmas di Cerenti. Dan hari itu juga, anak kami bawa ke RSUD Telukkuantan dalam kejang-kejang. Sampai sekarang masih tak sadarkan diri," ungkap sang ayah Hanifah.

Mugiono mengungkapkan, anaknya yang nomor dua yang kini tengah duduk di kelas 2 SDN Banjar Nan Tigo, Inuman itu pertama kali mengalami stip atau demam panas dengan tubuh kejang sejak usia 1,5 tahun.

"Setelah itu beberapa kali demam kejang-kejang. Tapi hanya sebentar. Dua menit, lalu sadar lagi. Sekarang datang lagi. Lama. Sampai sekarang tak sadar," tuturnya.

Di ruang ICU itu, Hanifah yang terbaring tak sadarkan diri dibesuk mantan anggota DPRD Riau Suhardiman Amby bersama Sekretaris Hanura Kuansing Hengki Prima Hidayat. Mugiono pun mengucapkan terima kasih. 

"Terima kasih telah datang menjenguk anak kami," ucapnya.

Kepada pihak keluarga, Suhardiman Ambi langsung menghubungi pihak RSUD Arifin Achmad di Pekanbaru agar segera memberilam pelayanan kepada warganya yang sakit itu. 

"Sekarang mau dirujuk. Saya sudah kontak pimpinan rumah sakit di Pekanbaru. Mereka siap membantu. Saya minta kepada pihak RSUD Kuansing segera mengurus rujukan," desak pria yang bergelar Datuk Panglimo Dalam itu.

Suhardiman pun mengingatkan pihak keluarga untuk sabar dan banyak berdoa.

"Sekarang, kita hanya bisa berdoa seraya terus berusaha agar anak ini bisa diobati dan kembali sehat," katanya.