Sosialisasi 4 Pilar di Desa Bangun Jaya, Muhammad Rahul Minta Warga Jaga Kesatuan dan Persatuan

Sosialisasi 4 Pilar di Desa Bangun Jaya, Muhammad Rahul Minta Warga Jaga Kesatuan dan Persatuan

RIAUMANDIRI.ID, ROKAN HULU – Anggota MPR RI dari Daerah Pemilihan Riau 1, Muhammad Rahul, melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, pada tanggal 5 Februari 2020.

Sosialisasi Empat Pilar kebangsaan tersebut dihadiri ratusan warga Bangun Jaya, aparat desa dan para tokoh masyarakat setempat.

Muhammad Rahul dalam sosialisasi tersebut meminta warga untuk menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia. "Saya berharap kita bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia," ujar Rahul.


Kata Rahul ada 4 Pilar dalam Rumah Kebangsaan Indonesia. "Pertama yaitu Pancasila sebagai fondasi atau dasar berdirinya Pancasila. Kedua dindingnya adalah aturan dasar yakni UUD 1945. Ketiga jendela dan pintunya adalah Bhinneka Tunggal Ika. Atap pelindung pemersatunya adalah NKRI," jelas anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra ini.

Lebih lanjut, Rahul mengatakan, kedudukan MPR adalah penjelmaan seluruh rakyat dan merupakan lembaga tertinggi Negara. Pemegang dan pelaksana sepenuhnya adalah kedaulatan rakyat.

“Kita ini terdiri dari berbagai suku bangsa, bukan untuk terpecah belah. Tetapi untuk bersatu membangun negeri. Ingat Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi pilar bangsa ini,” ujarnya.

Rahul menilai, sejak reformasi bergulir nilai-nilai kebangsaan yang termaktub dalam 4 pilar yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika tidak banyak disentuhkan oleh generasi muda di bangku sekolah.

“Banyaknya suku yang ada di Indonesia mengharuskan kita untuk menghargai perbedaan yang ada. Sebab hal itu menjadikan Indonesia negara yang utuh,” tegasnya.

Dia menambahkan, kondisi Indonesia saat ini harus dimanfaatkan untuk kemajuan. Yakni, menempatkan perbedaan dengan kesetaraan. “Negara yang kuat adalah negara yang berbasis intelektual, sebagai modal untuk hidup,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa ketika pendiri negara memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 ada tiga poin penting yang disampaikan. “Tiga point tersebut adalah membangun negara, membangun bangsa dan membangun karakter,” katanya.



Tags Politik