Aksi Sosial Istri Anggota DPRD Kuansing Dipuji Warga

Aksi Sosial Istri Anggota DPRD Kuansing Dipuji Warga

RIAUMANDIRI.ID, BASERAH - Istri Ketua DPRD Kuantan Singingi Wella Mayangsari bersama beberapa rekan sesama istri anggota DPRD menggalang aski sosial untuk Pak Hamzah (70), lelaki renta yang kedapatan ngesot di tengah jalan raya Baserah, beberapa hari lalu.

Wella mengatakan, saat itu dirinya baru saja pulang melayat dari kediaman mantan Setwan, Mastur bersama sang suami. 

Ketika itulah, laju kendaraannya terhenti setelah melihat seorang pria renta menyeberang jalan dengan mengesot.


Suaminya kemudian turun dan membantu orang tua itu  ke pinggir jalan bersama bererapa warga setempat. Namun karena sang suami tengah bergegas mengejar suatu acara, dirinya dan suami yang merupakan Ketua DPRD Kuansing, Andi Putra tidak bisa berlama-lama.

Akhirnya, sang suami dan dirinya berinisiatif, mencari tahu siapa sosok lelaki renta yang ngesot dan terkesan tak terurus itu.

Alhasil, dirinya menghubungi rekannya sesama istri anggota DPRD, yakni dr Siska yang merupakan istri anggota DPRD Kuansing, Riko Nanda.

"Dari situlah diketahui bahwa Pak Hamzah memang jompo yang sudah cacat dan telantar. Ternyata Pak Hamzah tidak sendirian tinggal di gubuk reyot milik keluarganya," ungkap Wella. 

Hamzah ditemani sang kakak sepupu bernama Agusman atau akrab disapa Agut. Keduanya bernasib sama, ditelantarkan anak dan istri.

"saya lalu menghubungi beberapa ibu-ibu istri anggota DPRD yang berasal dari Dapil terdekat di Baserah. Kami sepakat secara pribadi mengumpulkan, sejumlah bantuan, baik makanan, minuman, selimut, alas tidur, hingga kasur untuk diserahkan kepada dua bapak renta itu. Bahkan saya sudah menawari keduanya untuk di pindah ke panti jompo di Pekanbaru," ujar Wella.

Pada Selasa petang, bersama dr Siska, Leli Derlina Sastra Febriawan, Diana Olisia Maspar, dan seorang staf Setwan, sepakat menyerahkan bantuan seadanya.

Aksi sosial itu langsung mendapatkan pujian dari warga setempat. 

"Memang bapak ini terlantar sejak setahun lalu, dan kamilah yang merawat beliau sebisanya," ujar Doni tetangga Pak Hamzah.

"Kalau saya telat mengantarkan makanan, Pak Hamzah ini sering ke jalan dengan cara ngesot sambil menangis," jelasnya.

"Sekarang ada yang peduli, kami sangat bangga. Sebab sejauh ini, perhatian aparat desa, kecamatan, bahkan kabupaten, setahu saya belum ada, kata Doni.