Virus Corona Sudah Masuk Singapura, Masyarakat Riau Diminta Waspada

Virus Corona Sudah Masuk Singapura, Masyarakat Riau Diminta Waspada

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU  - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengimbau masyarakat mewaspadai wabah virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, China. Sebab virus ini dapat menular dan belum ada vaksin yang dapat mencegahnya.

Virus ini dilaporkan telah sampai ke Singapura. Pada Kamis (23/1/2020) malam, Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan satu orang pria berusia 66 tahun dari Wuhan yang masuk ke Singapura pada 20 Januari 2020, terjangkit virus corona. Di China sendiri, virus corona sudah menewaskan 17 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan warga yang terjangkit virus corona ini. Namun, dia mengimbau warga untuk waspada terhadap penyebaran virus ini. 


"Virus corona ini adalah pneumonia berat yang merupakan infeksi atau peradangan akut pada jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, jamur, paparan bahan kimia atau kerusakan fisik paru," kata Mimi.

Dia menerangkan, gejala yang muncul akibat terjangkit virus ini yaaitu demam, lemas, batuk kering, dan sesak nafas. Dalam beberapa kondisi, sering ditemukan pada orang lanjut usia, atau memiliki penyakit penyerta lain.

"Kalau mengalami demam, batuk disertai kesulitan bernafas dan segera mencari pertolongan ke rumah sakit. Selalu menjaga kebersihan tangan secara rutin terutama saat memegang mulut, hidung dan mata," kata dia.

Selain itu, dia menyarankan untuk menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk. Apabila gejalanya muncul pada saluran pernafasan, gunakan masker dan segera berobat ke layanan kesehatan terdekat.

"Juga hindari menyentuh hewan atau burung, hindari mengunjungi pasar basah, peternakan, atau pasar hewan hidup," kata dia.

Jika merunut data Riskesdas tahun 2018, prevalensi pneumonia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan yaitu sekitar 2 persen, sedangkan pada tahun 2013 sekitar 1,8 persen.

Reporter: Rico Mardianto