Dosen FIA Unilak Raih Gelar Doktor, Penelitiannya Ditindaklanjuti Menteri

Dosen FIA Unilak Raih Gelar Doktor, Penelitiannya Ditindaklanjuti Menteri

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning (FIA Unilak), Afni Zulkifli, meraih gelar tertinggi akademik setelah berhasil mempertahankan disertasinya pada sidang terbuka promosi Doktor Ilmu Sosial, konsentrasi Ilmu Administrasi Publik, Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung, Jawa Barat, Jumat, 17 Januari 2020. 

Afni yang kini juga menjadi Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), resmi menyandang gelar Doktor pada usia 34 tahun, dan menjadi lulusan pertama di angkatannya.

Di depan tim penguji dan promotor, Afni menjelaskan tentang kepemimpinan transglobal dalam kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), dan mendapatkan nilai A (3,82) untuk ujian terbuka naskah Disertasinya.


Dijelaskan, kepemimpinan transglobal dengan lima karakteristik utama, yakni; Uncertainty (ketahanan ketidakpastian), Tim Connectivity (Konektivitas tim), Pragmatic Flexibility (Fleksibilitas pragmatis), Perspective Responsiveness (Responsif Perseptif), dan Talent Orientation (Orientasi bakat), telah menjadi gaya kepemimpinan yang berperan penting mengubah paradigma kerja pengendalian kembali pada konteks yang benar dalam mengatasi karhutla berulang. 

''Kegagalan persepsi pengendalian akan berujung pada kegagalan mengubah paradigma dari pemadaman ke pencegahan. Ini masih ditemukan untuk kerja pengendalian di tingkat tapak, sehingga potensi terjadinya karhutla berulang masih sangat besar,'' ungkap Afni.

Menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus organisasi, dijelaskan bahwa para pemimpin di semua tingkatan kerja organisasi pemerintah harus mengambil peran dan posisi yang sama agar dapat mengendalikan Karhutla secara permanen.

''Karenanya perlu ada kolaborasi antara gaya kepemimpinan transglobal dengan gaya kepemimpinan lokal (tranformasional dan transaksional), agar menghasilkan pemimpin dengan karakteristik kepemimpinan transglobal yang benar-benar bersifat universal,'' jelasnya.

Untuk itu, selain lima karakteristik utama kepemimpinan transglobal, pengendalian Karhutla membutuhkan pendelegasian kewenangan (delegation of authority) dan partisipasi masyarakat (society participation).

Janji Menteri LHK

Terkait hasil penelitian ini, Menteri LHK Dr Ir Siti Nurbaya Bakar, MSc yang hadir pada kesempatan yang sama berjanji akan menindaklanjutinya sebagai masukan dan landasan kebijakan dalam mengatasi Karhutla di Indonesia.

''Kami harap dapat dilanjutkan pendalaman dari temuan-temuan yang ada hari ini, terutama bagi dukungan pengembangan kebijakan dan aktualisasi pengendalian Karhutla di Indonesia. Hasil penelitian ini jangan hanya berhenti setelah ujian, namun harus didalami, dilanjutkan, dan sampai digunakan dalam mengurai persoalan sosial seperti karhutla,'' katanya.

Ditambahkan Siti Nurbaya, salah satu unsur penting kebijakan publik pengendalian karhutla, harus didasarkan pada landasan keilmuwan.

''Tidak akan pernah surut dari pandangan saya bahwa kebijakan publik harus betul-betul didasarkan pada landasan keilmuan disamping aspek legally, politically dan pratically,'' ungkapnya.

Sementara itu, Rektor Unilak Dr Junaidi, SS, MHum ketika dikonfirmasi mengucapkan selamat atas gelar yang diraih Afni, semoga ilmu yang didapat bermanfaat dan mampu memajukan Unilak.

"Hasil disertasi tentang kebakaran hutan dan lahan sangat penting, terutama bagi Riau, semoga disertasi ini dapat memberi manfaat keilmuwan," sebut Rektor.

Bertindak selaku Promotor dan Co-Promotor, Prof Dr H Soleh Suryadi, MSi, dan Dr H Yaya Mulyana Abdul Aziz, MSi. Adapun tim penguji sidang promosi Doktor ini, di antaranya, Prof Dr Ir H Eddy Jusup, SP, MSi, MKom, Prof Dr H M Didi Turmudzi, MSi, Prof Dr H Bambang Heru P, MS, dan Prof Dr H Benyamin Harits, MS. 

Selain Menteri LHK, turut hadir Kepala BP2SDM KLHK Ir Helmi Basalamah, Guru Besar Universitas Lancang Kuning Prof Sudi Fahmi, Guru Besar Universitas Islam Riau Prof Ellydar Chaidir, mantan Rektor Unilak Dr Hasnati, SH, MH, jajaran KLHK, dan segenap civitas akademik lainnya.