Di Taiwan, Dosen Fekon Unilak Raih Gelar PhD Tercepat

Di Taiwan, Dosen Fekon Unilak Raih Gelar PhD Tercepat

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Lancang Kuning, Muhammad Rasyid Abdillah SE, MM, yang melanjutkan studi Strata Tiga (S-3) pada PhD in Management Department, College of Management, Da-Yeh University, Taiwan dalam kosentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Perilaku Organisasi berhasil meraih gelar doktor filsafat pada bidang manajemen (PhD), Rabu (31/12/2019).

Hebatnya lagi, di usia 33 tahun gelar doktor yang ia raih menjadi yang tercepat di antara mahasiswa seangkatan yang berjumlah 17 orang dari berbagai negara. Ia memulai kuliah Oktober 2017 dan menyelesaikan sidang doktor 31 Desember 2019.

Rasyid begitu biasa disapa, anak dari Nasril dan Rosneliyenti ini menyelesaikan pendidikan doktor selama 2 tahun 3 bulan melalui skema beasiswa dari Da-Yeh University International Student Scholarship, di mana proses seleksi beasiswa ini sangat ketat dan diikuti dari berbagai negara.


Dihubungi saat berada di Taiwan, Jumat (3/1/2020), ia mengungkapkan rasa syukur dapat gelar PhD, menjadi yang tercepat, serta mendapatkan nilai A+ (sangat memuaskan) pada saat ujian disertasi. Di Taiwan sangat jarang mahasiswa yang menempuh pendidikan doktor bisa menyelesaikan studinya di bawah 3 tahun. 

Pada penelitian disertasi, Rasyid memilih judul "Pengaruh Kepemimpinan Altruistis terhadap Perilaku Penyembunyian Pengetahuan di antara Karyawan (Sebuah Mekanisme Mediasi Ganda)." Kepemimpinan altrusitis merupakan sebuah perilaku dari para pemimpin yang tidak mementingkan diri sendiri dan memperhatikan kesejahteraan bawahan dengan menempatkan kepentingan bawahan di atas kepentingan mereka sendiri."

"Disertasi saya membahas mengenai mekanisme pencegahan perilaku kontraproduktif seperti penyembunyian pengetahuan. Hasil penelitian saya menyimpulkan bahwa perilaku altruistis dari pemimpin dapat mencegah atau meminimalisir karyawan untuk melakukan perilaku kontraproduktif seperti penyembunyian pengetahuan," sebut Rasyid.

Dibimbing oleh Prof Weishen Wu, pada saat ujian sidang doktor, Rasyid diuji oleh lima penguji, di mana dua penguji berasal dari Da-Yeh University yaitu Prof Ching-Torng Lin dan Prof Yi-Fen Huang. Sementara itu, tiga penguji lainnya berasal dari eksternal yaitu Prof. An-Tien Hsieh dan Prof. Hsiao-Yen Mao dari Chinese Culture University, Taiwan serta Prof. Chien-Wen Chen dari Feng Chia University, Taiwan.
 
Di Da-Yeh University, Rasyid merupakan mahasiswa yang berprestasi. Pada bulan Juni 2019 lalu ia mendapatkan penghargaan “The Phi Tau Phi Scholastic Honor Society of the Republic of China.” 

"Saya ingin mengucapan terima kasih terkhusus buat keluarga terutama orangtua yang selalu mendukung dan mendoakan saya, istri dan anak-anak yang selalu mendukung dan menemani saya selama menempuh pendidikan PhD di Taiwan. Selanjutnya terima kasih kepada pihak Universitas Lancang Kuning, khususnya pimpinan Universitas dan Fakultas yang selalu memberikan dukungan dalam studi saya. Terakhir, kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang telah membantu saya dalam mengumpulkan data penelitian," ujar Rasyid.

Sementara itu, Rektor Unilak Dr Junaidi, mengucapkan selamat kepada Rasyid yang meraih gelar doktor.

"Selaku pribadi dan Rektor, saya memberikan apresiasi kepada Rasyid karena mampu meraih gelar doktor dan menjadi yang tercepat di angkatannya. Nama Unilak tercatat dalam sejarah pendidikan di Taiwan, khususnya di Da-Yeh University bahwa ada dosen Universitas Lancang Kuning meraih gelar tercepat. Tentunya ini membuktikan bahwa kualitas dosen Unilak teruji di universitas luar negeri, dengan bertambahnya jumlah dosen bergelar doktor tentu dapat menambah dan meningkatkan kualitas Unilak untuk menjadi Universitas unggul. Saya terus mendorong dan mendukung dosen lainnya untuk dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi," jelas Rektor.