Ribuan Warga Riau Terserang Penyakit Akibat Banjir

Ribuan Warga Riau Terserang Penyakit Akibat Banjir

RIAUMADNIRI.ID, PEKANBARU - Banjir yang merendam sejumlah daerah di Riau menyebabkan 1.276 warga terserang berbagai penyakit.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, warga yang terserang penyakit tersebar di lima kabupaten yang direndam banjir yaitu Kampar 488 orang, Kuantan Singingi 145 orang, Rokan Hulu 277 orang, Rokan Hilir 77 orang, dan Indragiri Hulu 289 orang.

"Penyakit yang diderita warga akibat banjir yaitu diare dengan jumlah penderita 66 orang, ISPA 460 orang, penyakit kulit 553 orang, dan penyakit lainnya 197 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yulianti Nazir kepada Riaumandiri.id, Kamis (26/12/2019).


Menindaklanjuti kondisi tersebut, Mimi menyebut, pihaknya telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Tim Rapid Health Assesment (RHA) serta membuka posko kesehatan di lokasi yang terdampak banjir. 

"Membuka pos pelayanan kesehatan dengan memberikan bantuan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak banjir," jelas Mimi. 

Selain itu, Dinas Kesehatan juga telah menyalurkan obat-obatan dan logistik berupa makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita.

Banjir di Riau disebakan meluapnya empat sungai besar yang membelah daerah ini karena tingginya curah hujan.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor pada Jumat (20/12/2019) lalu. Status siaga berlaku sejak tanggal 20 Desember hingga 31 Desember 2019.

Sekretaris Daerah Provinsi Riau Yan Prana Jaya mengatakan, penetapan status tersebut berdasarkan hasil rapat bersama BPBD dan BMKG terkait situasi dan kondisi terkini terkait bencana banjir dan longsor yang melanda Riau. 

Bencana banjir tahun ini yang terjadi pada kurun Oktober hingga Desember telah menggenangi 216 desa/kelurahan di 43 kecamatan dari 6 kabupaten, yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Pelalawan, Kuansing, dan Indragiri Hulu. 

Dampak yang ditimbulkan yaitu terendamnya 8.798 rumah, 11 TK/PAUD, 47 SD/MDA, 19 SMP, dan 17 SMA, serta menelan korban jiwa 3 orang.


Reporter: Rico Mardianto