Bantuan SKK MIGAS-PT Chevron Pacific Indonesia

Migas Center Terbesar di Indonesia Diresmikan di UIR

Migas Center Terbesar di Indonesia Diresmikan di UIR

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – SKK Migas-PT Chevron Pacific Indonesia kembali membuktikan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau. Hal itu dibuktikan dengan peresmian Migas Center pertama dan terbesar di Indonesia, Kamis (19/12/2019). Diresmikan dan diserahkan ke Universitas Islam Riau yang memiliki segudang prestasi dan Fakultas Teknik Perminyakan.

Hadir saat presmian itu, Gubernur Riau diwakili Kepala Dinas ESDM Indra Agus Lukman, Kepala SKK MIGAS Sumbagut Avicenia Darwis, Rektor UIR Profesor Syafrinaldi, Vice Presiden External Affair Hasyim Mohammad Nur dan General Manager KKKS Sumbagut di Gedung Rektorat Universitas Islam Riau, Lantai 2.

Rektor UIR dalam sambutannya mengaku sangat bangga dan berterimakasih atas bantuan ini. Harapannya kepada para mahasiswa Teknik Perminyakan UIR, dengan adanya Migas Center semakin memacu prestasi dan menjadikan UIR sebagai universitas unggul di Asia Tenggara tahun 2020 sesuai Visi dan Misi UIR.


"Migas Center ini semoga menjadi pemicu semangat bagi para mahasiswa Teknik Perminyakan dan UIR untuk menjadi universitas unggul di Asia Tenggara Tahun 2020," sebutnya.

Apalagi, lanjut Syafrinaldi, sebanyak 18 program studi di UIR akan mendapat akredditasi internasional. Barangkali satu-satunya perguruan tinggi di Sumatera nantinya yang bisa meraih prestasi tersebut.

Dia juga menuturkan, Migas Center tidak hanya untuk UIR. Tetapi siapa saja yang ingin tahu sejarah dan sebagainya tentang minyak di Riau, silakan datang ke Migas Center UIR ini.

Sementara Presiden Direktur PT CPI, Albert Simanjuntak diwakilkan Vice President External Affair Hasyim Mohammad Nur mengatakan, sejarah pendirian Migas Center ini.

Chevron berharap, Teknik Perminyakan di UIR bisa menjadi lebih maju dan Migas Center bisa menjadi nara sumber bagi mereka yang akan belajar Migas.

"Sebab pendidikan merupakan prioritas utama kita selama ini, selain kesehatan dan lainnya," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Riau diwakili Kadis ESDM Indra Agus Lukman berharap keberadaan Migas Center berguna bagi para mahasiswa. Dia juga berharap, banyak sarjana Teknik Perminyak UIR yang bisa bekerja di perminyakan atau setelah diambil alih PT Pertamina tahun 2021 nanti, akan menjadi proritas alumni UIR.

Dia menceritakan bagaimana Migas Center ada di Universitas Andalas Padang, sementara pusat minyak ada di Riau. Berulang-kali Gubri menuturkan hal itu. Dengan berdirinya Migas Center ini, tentunya Gubri merasa senang dan terwujud pertanyannya selama ini.

Gubri mengimpikan Migas Center ini berdiri. Meskipun ketidakhadirannya tidak ada saat dalam peresmian tersebut, namun salah satu impian Gubri adalah terwujudnya Migas Center di UIR ini.

"Sebab ketika Gubernur tahu ada Migas Center di Unand  Guberi komplain ke apa di Riau tidak ada,sementara yang menghasilkan Migas di Riau?" ujar Gubri ketika itu dalam penjelasan Indra.

Sedangkan Kepala SKK Migas Sumbagut Avicenia Darwis dalam kuliah umumnya yang snagat menarik itu bercerita tentang minyak dan bagaimana Dana Bagi Hasil (DBH) mengalir ke Riau sesuai pertanyaan Suci, salah-satu mahasiswa UIR saat sesi diskusi.

Dikatakannya, SKK Migas selalu memberikan edukasi Kegiatan Usaha Hulu Migas kepada para mahasiswa, seperti kuliah umum ini dan Migas Center.

"Migas Center merupakan terobosan dalam memberikan edukasi dan sosialisasi yang bersifat berkelanjutan/ berkesinambungan. Di mana nanti akan lahir komunitas-komunitas Migas sebagai penghubung informasi kepada masyarakat," tuturnya.

Dia menuturukan, keberhasil Program Migas Center adalah terciptanya SDM-SDM yang unggul.

 

Kontributor: Erma Srimelyati