Jokowi Sebut Diminta Tokoh Adat Pakai Pekerja Lokal di Ibu Kota Baru

Jokowi Sebut Diminta Tokoh Adat Pakai Pekerja Lokal di Ibu Kota Baru

RIAUMANDIRI.ID, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan para tokoh daerah dan adat Kalimantan Timur sempat meminta agar pemerintah pusat mengutamakan penggunaan tenaga kerja lokal di proses pembangunan ibu kota baru. Ibu kota baru akan dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur.

"Mereka bilang jangan lupakan kami masyarakat asli Kalimantan Timur, baik nanti dalam recruitment pegawai dan agar melibatkan mereka untuk kluster pendidikan," ujar Jokowi di Novotel, Balikpapan, Rabu (18/12).

Berdasarkan rencana, pemerintah akan membangun ibu kota baru secara bertahap dengan masa konstruksi yang dimulai pada akhir 2020. Sementara perpindahan direncanakan mulai berlangsung pada 2024.


Dalam pembangunan ibu kota baru, pemerintah akan membangun dengan skema kluster. Jokowi ingin ada beberapa kluster, seperti pemerintahan, pendidikan, riset dan inovasi, hingga pusat keuangan.

"Untuk kluster pendidikan, mereka minta dilibatkan agar perguruan tinggi lokal ada di situ, karena kami mau bangun kluster pendidikan kelas dunia di dalam. Tapi menurut saya, lebih baik kalau ada lembaga riset juga di Kalimantan Timur," terangnya.

Sebelumnya, orang nomor satu di Indonesia itu telah meminta izin langsung kepada para tokoh daerah dan adat setempat terkait rencana pembangunan ibu kota baru di provinsi tersebut.

"Saya mengucapkan kulo nuwun kepada tokoh-tokoh dan masyarakat Kalimantan Timur serta umumnya di seluruh Kalimantan untuk membangun ibu kota," katanya.

Permintaan izin sekaligus komunikasi tersebut diadakan di sebuah rumah makan bernama De Bandar Resto yang terletak di pesisir selatan Balikpapan, Kalimantan Timur. Dalam pertemuan itu, para tokoh daerah dan tokoh adat dipimpin oleh Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.

Sementara Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

"Saya menyampaikan rencana pemerintah memindahkan ibu kota negara ke daerah yang mengambil sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara. Dengan restu para tokoh setempat, insyaallah, pembangunan ibu kota baru akan berjalan lancar sesuai rencana," ungkapnya.**