PLTA Koto Panjang Kembali Naikkan Bukaan Pintu, Warga Kampar Waspada Banjir

PLTA Koto Panjang Kembali Naikkan Bukaan Pintu, Warga Kampar Waspada Banjir

RIAUMANDIRI.ID, BANGKINANG - Masih tingginya curah hujan dan debit air yang masuk ke Waduk PLTA Koto Panjang dari hulu, membuat Pengelola PLTA Koto Panjang kembali menambah tinggi bukaan 5 pintu pelimpah (spillway gate) dari sebelumnya 80 cm menjadi 100 cm, Rabu (11/12/2019) siang sekitar pukul 11.00 WIB.

Plt. Manager UL PLTA Koto Panjang Cecep Sofhan Munawar mengungkapkan dari informasi terkini, sekitar pukul 15.00 WIB elevasi air di Waduk PLTA 83.75 mdpl, dengan outflow spillway 728.20 m3/s, bukaan Spillway  5 x 100 cm dengan outflow turbin 351.26 m3/s dan inflow 1079.46 m3/s.

"Level air masih di atas normal, cuma sudah ada penurunan dari hari sebelumnya, begitu juga dengan air yang masuk dari sungai di hulu yang bermuara ke waduk seperti di Muaro Paiti, air yang masuk sudah ada penurunan dari hari-hari sebelumnya," ungkap Cecep.


Sementara itu, supervisor operasi PLTA Koto Panjang, Iwan Nurdiansyah menyebut curah hujan yang tinggi di Kabupaten Kampar juga menambah tingginya elevasi air di Hulu waduk. 

"Karena sejumlah anak sungai yang bermuara ke Sungai Kampar, dari waduk ke Desa Merangin yang paling terdekat dengan Bendungan PLTA saja misalnya sudah ada sekitar 3 anak sungai," jelasnya.

Sementara itu, pasca dinaikkannya bukaan pintu pelimpah dan masih tingginya curah hujan di Kabupaten Kampar membuat sejumlah desa yang berada di pinggiran sungai sudah mulai waspada dan siaga banjir. Seperti di Desa Pulau Rambai misalnya, warga memprediksi air akan masuk ke permukiman warga malam ini.

"Kondisi air saat ini sudah melewati tebing, jadi kami prediksi nanti malam air akan mulai masuk ke permukiman. Untuk itu Pak Kades sudah mengimbau warga waspada dan siaga," ungkap Rosa, salah satu Kaur Desa Pulau Rambai, Rabu (11/12) sore.

Kondisi yang sama juga dirasakan warga Desa Tanjung Rambutan, Kecamatan Kampar, dan desa lainnya. Kondisi air sudah berada di atas tebing sungai dan merendam sejumlah perkebunan warga.

 

Reporter: Ari Amrizal