Kok Lupa Dosa

Kok Lupa Dosa

Oleh: Drs H Iqbal Ali, MM
Dosen dan Mubaligh IKMI

RIAUMANDIRI.ID - Sebagai umat beragama tentu tak asing lagi dengan kata dosa, yaitu melakukan sesuatu yang dilarang oleh syariat Islam atau meninggalkan suatu perbuatan yang diperintahkan syariat Islam (Ensiklopedi Hukum Islam) .

Sebagian besar umat Islam tentu tahu bentuk bentuk perbuatan dosa dan semua bentuk tersebut sama sekali tidak berasal dari fitrah manusia karena fitrah manusia cendrung berbuat kebajikan. Perbuatan dosa dapat berakibat kepada diri sendiri, juga berdampak terhadap masyarakat sekaligus dapat merusak kemaslahatan masyarakat seperti; pembunuhan, perampokan, fitnah, bohong, riya, sombong dan seterusnya. Orang yang berbuat dosa akan dijerumuskan dalam api neraka dan jika merupakan perbuatan pidana, diduniapun dapat ganjaran (penjara)


Dalam Alquran dosa diklarifikasi menjadi dosa besar dan dosa kecil. Dosa kecil, tidak ada aturan hukuman oleh sarak dan tidak akan disiksa diakhirat kelak. Dosa kecil dapat dihapus oleh ibadah ibadah selagi dosa besar dijauhi. Dosa besar, melanggar ketentuan Allah, dimana ganjarannya didunia dipidana dan diakhirat berbentuk laknat dan azab dari Allah.

Pertanyaan sekarang, apakah berita-berita yang kita baca, kita dengar dan kita lihat di negeri kita termasuk melakukan dosa besar seperti; korupsi, narkoba, zina, pembunuhan, bohong, fitnah, kebencian? Jawabannya tentu kita sudah tahu yaitu perbuatan dosa besar. Anehnya pelakunya justru sebagian besar pula orang-orang yang tahu agama, malah tokoh-tokoh Islam, politisi-politisi Islam yang sering umrah, haji dan aktif mendengar ceramah-ceramah agama. Masih terngiang ditelinga kita petinggi-petinggi partai Islam di DPR (PKS, PPP, PAN dan PKB tersandung pidana dan dipenjara, sebuah paradoks lagi dan sulit diterima akal sehat. 

Pertanyaan lagi, apa mereka lupa dengan dosa atau pura-pura lupa? Atau mindset-nya sudah galau, “yang penting hari ini, yang besok nanti pula dipikirkan”, masya Allah.

Bagi mereka rupanya agama hanya formalitas dan ibadah hanya rutinitas, malah ada segelintir elit Islam yang menjadikan agama untuk kepentingan politiknya.

Mudah-mudahan kita tidak bosan menambah ilmu dengan banyak membaca, tidak bosan menjadi orang baik, tidak bosan sehat dan tidak bosan mengingat sekaligus menjauhi dosa.

Wallahu a’lam