Andi Arif Menentang Ganjar Pranowo Kembali jadi Ketum Kagama: Agar Tak Rakus

Andi Arif Menentang Ganjar Pranowo Kembali jadi Ketum Kagama: Agar Tak Rakus

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief menentang jika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertekad kembali menjadi Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama). Dia mengaku sudah mendapat kabar tentang iktikad politikus PDIP itu untuk menjadi calon ketua umum Kagama lagi.

Ganjar merupakan Ketua Umum Kagama periode 2014-2019. Agenda pemilihan ketua yang baru periode 2019-2024 akan dihelat pada Sabtu besok (16/11/2019).

Andi mengamini tidak ada larangan jika Ganjar ingin maju kembali sebagai calon ketua Kagama untuk periode kedua. Akan tetapi, menurutnya, tidak baik jika Ganjar kembali menjadi ketua umum Kagama.


"Meski aturan memungkinkan, tapi sebaiknya untuk sadar-sesadarnya bahwa tugas semacam ini harus bergiliran, agar tidak menjadi sekte," kata Andi.

Andi menjelaskan bahwa Kagama merupakan wadah untuk berkumpul dan bersilaturahmi. Bukan kelompok yang dipacu untuk melahirkan suatu gagasan.

Orang yang sudah tak memiliki banyak kesibukan seharusnya memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi ketua umum Kagama.

Sebaliknya, Andi melihat karir politik Ganjar masih panjang. Andi seolah tak sepakat Ganjar kembali menjadi ketua umum karena Kagama berpotensi dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih serius. Bukan sekadar kongkow.

"Ganjar Pranowo masih punya masa depan dalam politik bersama alumni-alumni yang lainnya. Sebaiknya berpikir ulang untuk penguasaan palsu para alumni," kata Andi.

"Jangan nanti dicap rakus kekuasaan, wadah kongkow saja mau dikuasai secara tidak lazim alias biasanya," lanjutnya.

Andi Arief merupakan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM angkatan 1989. Sementara Ganjar Pranowo merupakan alumni Fakultas Hukum angkatan 1987.

Terpisah, Ganjar Pranowo tidak menjawab tegas apakah dirinya bakal maju kembali sebagai calon ketua umum Kagama atau tidak. Dia hanya mengatakan proses pemilihan bakal dilakukan dengan musyawarah dan siapa saja bisa menjadi calon ketua umum.

"Enggak. Kita musyawarah kok. Kalau ada yang mau, siapa pun boleh," kata Ganjar melalui pesan singkat.

Sekjen Kagama Ari Dwipayana mengatakan Ganjar bisa dipilih kembali menjadi ketua umum Kagama untuk periode kedua. Dia merujuk pada anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) Kagama.

"Menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tidak ada larangan," kata Ari saat dihubungi.

Ari lalu menjelaskan agenda Kagama dalam waktu dekat. Musyawarah Nasional Kagama akan dihelat pada Jumat (15/11). Agendanya yakni sidang pleno dan sidang komisi.

"Baru Sabtu (16/11) ada agenda pemilihan ketua umum dan formatur PP Kagama periode 2019-2024," ucap Ari.**