PPP Juga Sebut Pilkada Langsung Lebih Banyak Mudarat

PPP Juga Sebut Pilkada Langsung Lebih Banyak Mudarat

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani setuju dengan usulan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengevaluasi gelaran Pilkada langsung. Menurutnya gelaran pilkada langsung lebih banyak mudaratnya, seperti maraknya politik uang.

"Sebetulnya dari sisi DPR kan sudah lama lihat Pilkada langsung ini banyak mudaratnya," kata Arsul di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Meski demikian, Arsul tak menafikkan Pilkada langsung itu turut memberikan manfaat. Salah satunya, kata dia, hak rakyat untuk memilih secara langsung para calon kepala daerahnya masing-masing terjamin.


Atas dasar itu, Arsul menyarankan agar DPR segera melakukan penelitian secara empiris dan akademik terkait penyelenggaraan Pilkada langsung yang sudah diselenggarakan sejak 2005. Penelitian itu bisa menjadi dasar untuk mengidentifikasi manfaat atau mudarat yang ditimbulkan dari gelaran tersebut.

"Itu harus dilakukan sebelum pemerintah dan DPR sebagai pembentuk UU kemudian mengambil langkah kebijakan termasuk politik hukum baru misalnya Pilkadanya diubah jadi nggak langsung," kata dia.

Tak hanya itu, Arsul tak menampik politik berbiaya tinggi menjadi patologi yang kerap muncul dalam gelaran Pilkada secara langsung.

Ia pun menyinggung beberapa penelitian ilmiah para akademisi politik menunjukkan bahwa politik uang sangat marak dilakukan para kandidat di Pilkada maupun di Pileg.

"Kalaupun ada istilahnya 'hengki pengki' politik daripada dengan katakanlah membiayai Pilkada yang harus mencakup sekian luas wilayah dan masyarakat, itu saya yakin pilkada nggak langsung jauh lebih rendah," kata dia.**