Kuliner Khas Tradisional Riau Capai 398 Produk

Kuliner Khas Tradisional Riau Capai 398 Produk

PEKANBARU(HR)- Di balik kekayaan akan sumber daya alam dan mineral, Provinsi Riau juga memiliki keanekaragaman masakan dan minuman khas daerah yang lebih dikenal dengan sebutan kuliner tradisional. Tahun 2014, total kuliner tradisional di Riau mencapai 398 produk.
"Kalau untuk sekarang ini kita belum bisa menyatakan berapa sesungguhnya jumlah kuliner kita di Riau. Perkiraan kita per 2015 ini bisa mencapai lima ratusan," ungkap Ketua Pengurus Ikaboga Riau, Dina Wati, Rabu (25/3).
Lebih lanjut dikatakannya, dari sekian banyak kuliner khas daerah yang termasuk ke dalam  daftar Ikon Kuliner Tradisional Riau (IKTR) ini, tidak satupun yang masuk ke dalam 30 daftar  Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (IKTI). "Padahal kita sangat kaya sekali kulinernya. Itulah yang akan kita giring agar bisa terkenal di tingkat nasional," terangnya.
Sebelumnya ia ingin memasukkan bolu kemojo sebagai warisan tak benda untuk didaftarkan ke Unesco. Tetapi masih terbentur dalam memenuhi syarat. Untuk bisa terdaftar di Unesco minimal pengembangannya sudah mencapai usia 50 tahun. "Bolu kemojo itu baru dikembangkan tahun 1998, jadi masih berkisar belasan tahun. Sementara syarat untuk terdaftar di Unesco minimal 50 tahun," ungkap Dina.
Program ini terinspirasi dari program Kementrian Pariwisata dan Ekonamo Kreatif. Menurut Dina Wati, upaya dan program strategis secara rutin dilakukannya dengan Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten Kota di Riau, PKK, LAM dan tokoh-tokoh masyarakat yang berkompeten yang peduli terhadap pengembangan kuliner seperti seperti putri berkubang, laksamana mengamuk, bubur lambuk dan kue sangko.
Upaya pendataan, kriteria dan pergelaran dengan membuat workshop, seminar dan perlombaan. "Agar wisata kuliner kita ini tak lekang oleh waktu dan terus dikenal hingga cucu-cucu kita," ujarnya. (nal)