Soal Kasus WNI Meninggal Saat Antre, HNW Imbau Kemlu Perbaiki Akses Layanan di Malaysia

Soal Kasus WNI Meninggal Saat Antre, HNW Imbau Kemlu Perbaiki Akses Layanan di Malaysia

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, mengimbau kepada Kementerian Luar Negeri untuk memperluas akses layanan, terutama di negara di mana banyak terdapat warga negara Indonesia. Hal ini menanggapi kasus meninggalnya satu WNI saat sedang mengantre paspor di Kedutaan Besar RI di Malaysia. 

Tamam bin Arsyad berusia 55 tahun, meninggal dunia saat mengantri paspor di KBRI Kuala Lumpur pada 31 Oktober 2019. Hidayat mengaku prihatin atas kejadian tersebut.

"Kasus WNI meninggal saat antre paspor harus dijadikan momentum untuk evaluasi dan perbaikan. Walaupun penyebabnya karena serangan jantung, namun kenyamanan pelayanan KBRI Kuala Lumpur harus bisa ditingkatkan," kata Hidayat dalam keterangan tertulisnya dikutip dari vivanews.com, Sabtu (11/2/2019).


Di Malaysia dengan jumlah WNI lebih dari satu juta orang, diperlukan pelayanan yang prima. Kemlu diharapkan bisa membuka kantor konsul di beberapa negara bagian di mana banyak pekerja migran yang memerlukan bantuan.

Selain itu, KBRI juga sebaiknya menyediakan jalur khusus bagi mereka yang sudah termasuk lanjut usia, termasuk juga kepada perempuan dan ibu hamil. 

Dia mengatakan saat ini permasalahan WNI menunggu antre paspor di Kuala Lumpur memang sudah terjadi sejak lama. Keterbatasan dan kenyamanan ruangan dianggap perlu untuk mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah termasuk pula inovasi yang diimbangi dengan edukasi dan sosialisasi. 

"Ini merupakan fenomena gunung es dalam pelayanan WNI di luar negeri. Semoga ke depan pemerintah bisa memberikan pelayanan dan perlindungan  terbaik bagi WNI di luar negeri," ujar Hidayat.