Mahasiswa Desak Jokowi Bebas Tugaskan Wiranto

Mahasiswa Desak Jokowi Bebas Tugaskan Wiranto

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Sekumpulan mahasiswa dari berbagai universitas yang menamai diri sebagai Border Rakyat (Borak), mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengistirahatkan dan membebastugaskan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dari tugasnya.

Permintaan tersebut mereka lakukan dengan menggelar konferensi pers di YLBHI, Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2019). 

Salah satu perwakilan Borak, Azhar, mengatakan permintaan untuk mengistirahatkan Wiranto berdasarkan dua peristiwa yang menimpanya. 


Peristiwa pertama adalah ancaman pembunuhan kepada Wiranto pada bulan Mei lalu. Dasar kedua adalah peristiwa penusukan yang menimpa Wiranto saat berkunjung ke Pandeglang, Banten. 

"Borak tidak membenarkan peristiwa (penusukan) tersebut, serta demi menjaga kondisi dan keselamatan Wiranto maka Borak mendesak Presiden Jokowi untuk mengistirahatkan dan membebastugaskan Wiranto," ujar Azhar.

Selain menyangkut soal keamanan, Azhar menyatakan Wiranto juga telah gagal menjalankan tugasnya sebagai Menkopolhukam.

"Ini terbukti dari banyaknya jumlah korban jiwa (dari peristiwa kericuhan belakangan Ini), bahkan ada kawan kami yang tertembak, itu bukti kegagalan Wiranto," ucapnya. 

Selain soal Wiranto, Borak juga membahas soal korban demonstrasi 24-30 September yang menolak RKUHP di depan Gedung DPR RI dan wilayah lainnya. 

Mereka mendesak supaya kepolisian mau membuka data korban demonstrasi dengan kekerasan, penangkapan dan yang hilang. Serta memberikan mereka ruang advokasi. 

Borak terdiri dari berbagai kampus yaitu Universitas Al Azhar, Universitas Budi Luhur, Universitas Moestopo, Institut Sains dan Teknologi Nasional, Indonesia Banking School, Kalbis Institute, Aliansi Tanpa Nama Kampus, Aliansi Mahasiswa Indonesia Menggugat, Front Aksi Mahasiswa Semanggi, Front Aksi Mahasiswa Universitas Indonesia, Front Aksi Mahasiswa Universitas Pasundan, Front Aksi Mahasiswa Universitas Mpu Tantular, Konsolidasi Mahasiswa Universitas Padjajaran. 

Wiranto diserang orang tak dikenal dengan menggunakan senjata tajam di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10). Ia terluka di bagian perut sebelah kiri bawah.

Wiranto lantas dilarikan ke RSUD Berkah, Pandeglang sebelum dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Di Jakarta, Wiranto menjalani operasi selama tiga jam, hingga kemudian dipastikan kondisinya berangsur pulih pada Jumat siang.

Polisi menangkap dua orang yang diduga menyerang Wiranto. Penyerang merupakan pasangan suami istri. Polisi menyebut keduanya terpapar ISIS. Sementara itu BIN mengidentifikasi pelaku merupakan anggota JAD jaringan Bekasi.