Teliti Teori Alam Semesta, 3 Ilmuwan Raih Nobel Fisika 

Teliti Teori Alam Semesta, 3 Ilmuwan Raih Nobel Fisika 

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Tiga fisikawan James Peebles, Michel Mayor, dan Didier Queloz meraih nobel Fisika terkait penelitian alam semesta. Penghargaan The Nobel Prize ini dilaksanakan di Stockholm, Amerika, Selasa (8/10/2019) waktu setempat.

Peebles adalah seorang ilmuwan asal Amerika Serikat, sedangkan Michel Mayor dan Didier Queloz adalah ahli astronomi asal Swedia.

"#NobelPrize pada bidang fisika tahun ini memberikan penghargaan bagi pemahaman baru tentang struktur dan sejarah alam semesta dan penemuan pertama dari penelitian ini adalah sebuah planet yang mengorbit bintang berjenis matahari di luar tata surya kita," cuit akun resmi @NobelPrize.


Total hadiah yang diberikan The Nobel Prize adalah US$910 atau sekitar Rp12 miliar (US$1 setara Rp14.183).

Dilansir CNN, setengah dari hadiah nobel diberikan kepada Peebles untuk penelitian teoritisnya dalam bidang kosmologi fisik. Sedangkan Mayor dan Queloz dihadiahi berkat penemuan planet baru yang mengorbit bintang.

Usai diberi hadiah nobel, fisikawan Peebles yang merupakan salah satu profesor di Universitas Princeton berharap anak muda yang ingin mempelajari ilmu pengetahuan alam didasari oleh rasa cinta.

"Nasihat saya kepada kaum muda yang ingin masuk sains, Anda harus melakukannya demi cinta. Kamu harus masuk sains karena terpesona oleh pengetahuannya," ujarnya.

Peebles diketahui sudah lebih dari 20 tahun mengembangkan kerangka teori soal sejarah alam semesta. Di dalam penelitiannya, sebanyak 5 persen manusia tahu isi alam semesta dan 95 persen sisanya terdiri dari materi gelap yang tidak diketahui jenisnya.

Sementara fisikawan Mayor dan Queloz memfokuskan penelitian mereka untuk mencari dunia yang tidak dikenal di Bima Sakti. Tahun 1995, planet pertama yang mereka temukan diberi nama 51 Pegasi b mirip Jupiter.

Pada tahun lalu, The Nobel Prize jatuh ke tangan fisikawan perempuan pertama yakni Donna Strickland, seorang fisikawan asal Kanada. Strickland bersama fisikawan Gerard Mourou dari Perancis diberikan nobel atas jasa mereka mengembangkan pengetahuan di bidang optik.