Ribuan Hektare Kebun Kelapa Mati
TEMBILAHAN (HR)- Perkebunan kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir memprihatinkan. Berdasarklan data tahun 2013, kurang lebih 94.424 hektare kebun rakyat mati, akibat intrusi air laut, lahan terendam dan serangan hama.
Hal ini diungkapkan Ketua Komisi II Dewa Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabuapten Indragiri Hilir (Inhil) Junidi, belum lama ini.
"Apa bila tidak ada tindakan serius, akan memperparah kondisi perkebunan kelapa yang ada di Inhil, yang mana mayoritas petani bergantung pada hasil perkebunan kelapa," ungkapnya.
Dijelaskan, sektor pertanian di Inhil mendominasi penggunaan lahan dengan luas 939.224 hektare.
Berdasarkan luas lahan tersebut hampir 753.450 hektare digunakan sebagai lahan perkebunan.
"Dari 753.450 hektare diantaranya meliputi komoditi kelapa dalam, kelapa hibrida, kelapa sawit, kopi, kakao, pinang, sagu, nipah karet dan gambir," jelas Junaidi. Disebutkan, perkebunan kelapa dilihat dari produktivitas dari lahan dengan luas 287.027 hektare hanya mampu menghasilkan rata-rata 1,15 ton kopra.
Tahun 2013 terus mengalami penurunan 1,14 ton untuk kelapa dalam. Ia menerangkan, dari hasil kunjungan Komisi II DPRD Inhil kesejumlah kecamatan yang ada, banyak para petani mengeluhkan, sebelum perkebunan kelapa mereka terendam air bisa menghasilkan 1000 sampai 1100 butir per hektare, tapi pada saat ini perkebunan kelapa hanya mampu menghasilkan 500 butir kelapa per hektare.
Agar permasalahan perkebunan kelapa bisa teratasi, perlu membangun tanggul dan trio tata air dengan luas 3.777 kilometer, tanggul 47.200 unit pintu klep dan 11.803 kilometer.
Tapi, keterbatasan pendapatan daerah dan APBD Kabupaten Inhil guna pembangunan itu, belum dapat terlaksana. (mg4)- Perkebunan kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir memprihatinkan. Berdasarklan data tahun 2013, kurang lebih 94.424 hektare kebun rakyat mati, akibat intrusi air laut, lahan terendam dan serangan hama.
Hal ini diungkapkan Ketua Komisi II Dewa Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabuapten Indragiri Hilir (Inhil) Junidi, belum lama ini.
"Apa bila tidak ada tindakan serius, akan memperparah kondisi perkebunan kelapa yang ada di Inhil, yang mana mayoritas petani bergantung pada hasil perkebunan kelapa," ungkapnya.
Dijelaskan, sektor pertanian di Inhil mendominasi penggunaan lahan dengan luas 939.224 hektare.
Berdasarkan luas lahan tersebut hampir 753.450 hektare digunakan sebagai lahan perkebunan.
"Dari 753.450 hektare diantaranya meliputi komoditi kelapa dalam, kelapa hibrida, kelapa sawit, kopi, kakao, pinang, sagu, nipah karet dan gambir," jelas Junaidi. Disebutkan, perkebunan kelapa dilihat dari produktivitas dari lahan dengan luas 287.027 hektare hanya mampu menghasilkan rata-rata 1,15 ton kopra.
Tahun 2013 terus mengalami penurunan 1,14 ton untuk kelapa dalam. Ia menerangkan, dari hasil kunjungan Komisi II DPRD Inhil kesejumlah kecamatan yang ada, banyak para petani mengeluhkan, sebelum perkebunan kelapa mereka terendam air bisa menghasilkan 1000 sampai 1100 butir per hektare, tapi pada saat ini perkebunan kelapa hanya mampu menghasilkan 500 butir kelapa per hektare.
Agar permasalahan perkebunan kelapa bisa teratasi, perlu membangun tanggul dan trio tata air dengan luas 3.777 kilometer, tanggul 47.200 unit pintu klep dan 11.803 kilometer.
Tapi, keterbatasan pendapatan daerah dan APBD Kabupaten Inhil guna pembangunan itu, belum dapat terlaksana. (mg4)