Di Tengah Kontroversi, 'Joker' Cetak Rekor Pekan Debut di Berbagai Negara

Di Tengah Kontroversi, 'Joker' Cetak Rekor Pekan Debut di Berbagai Negara

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Film 'Joker' mencetak rekor di pasar domestik Amerika Utara dengan memperoleh US$93,5 juta atau setara dengan Rp1,3 triliun pada akhir pekan debut.

Atas capaian dari 4.375 lokasi tersebut, Variety menyebut Joker berhasil mencetak rekor baru, yaitu penayangan debut terbesar di Oktober sepanjang masa. Perolehan Joker ini melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Venom dengan US$80 juta.

Capaian ini sekaligus memastikan Joker sebagai film yang siap mendulang untung, disebutkan film yang dibintangi Joaquin Phoenix ini berbujet US$55 juta. Namun angka tersebut belum termasuk biaya pemasaran dan distribusi.


Angka pekan debut yang dicetak Joker ini menandakan antusiasme publik atas film dengan rating DEWASA tersebut, meskipun menimbulkan kekhawatiran insiden penembakan pada 2012 saat penayangan The Dark Knight Rises terjadi lagi.

Bukan hanya itu, sejumlah peringatan juga beredar di dunia maya setelah berbagai komentar penonton yang merasa terguncang usai menonton Joker.

"Orang tahu ini film apa dan cerita masa lalu tidak membuat film ini melambat," kata Jeff Goldstein, presiden distribusi domestik Warner Bros Studios.

"Ini film yang menggugah pikiran. Kami sangat bangga dengan Todd Phillips dan seluruh tim pemasaran," lanjutnya.

Di pasar internasional, Joker juga mendominasi. Film ini memperoleh US$141 juta dari 22.552 layar di 73 negara. Dengan pendapatan ini, Joker secara global mendulang US$234 juta.

Bukan hanya di pasar domestik, Joker juga mencetak sejumlah rekor di pasar internasional.

Film ini menjadi film Warner Bros dengan angka pembukaan terbesar pada 2019 di 39 negara, seperti Inggris Raya, Rusia, Italia, Spanyol, Uni Emirat Arab, Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Brasil, Meksiko, dan Australia.

Berdasarkan data Box Office Report, pada akhir pekan debut, Joker berhasil mendulang US$9,2 juta di Korea Selatan.

Joker kemudian berjaya di Inggris Raya dengan US$4,7 juta, lalu Meksiko dengan US$4,2 juta, Rusia dengan US$3,9 juta, Australia dengan US$3,1 juta, lalu Brasil dengan US$2,9 juta.

Sementara itu di Indonesia, Joker memperoleh US$2,7 juta atau setara dengan Rp38,2 miliar per 5 Oktober. Angka itu melonjak drastis dari hari pembukaan pertama di Indonesia yang mencetak Rp11 miliar.

"Bukan hanya Joker tampil mengesankan di Amerika Utara, namun juga secara internasional. Gaung dan kontroversi yang mengelilingi film ini bergema kuat dengan penonton yang kemudian menempatkan film ini sebagai prioritas utama," kata Paul Dergarabedian, analis media senior dengan Comscore, dikutip dari Variety.

"Film yang menjadi bagian dari percakapan umum karena sifatnya yang kontroversial seringkali adalah mereka yang melampaui status sebagai film untuk menjadi momen budaya, dan inilah yang terjadi dengan Joker," lanjutnya.

Joker disutradarai oleh Todd Phillips yang menceritakan kisah Arthur (Joaquin Phoenix), seorang komedian gagal yang menjadi penjahat psikopat. Film ini juga dibintangi Zazie Beetz, Marc Maron, Bill Camp, dan Robert De Niro.

Film ini diselimuti kontroversi atas kekerasan yang digambarkan dalam film tersebut, dengan penegakan hukum memperketat keamanan di bioskop-bioskop tertentu untuk mencegah segala jenis serangan.**