Bandara SSK II Kembali Terganggu, 5 Pesawat Tunda Penerbangan ke Pekanbaru

Bandara SSK II Kembali Terganggu, 5 Pesawat Tunda Penerbangan ke Pekanbaru

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Maskapai penerbangan tujuan Pekanbaru, terpaksa harus menunda keberangkatan ke Pekanbaru sejak Senin (23/9/2019) pagi, pukul 07.30 WIB. 

Penundaan penerbangan ke Pekanbaru setelah mendapatkan informasi jarak pandang di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II hanya 600 meter dan tidak memungkinkan untuk landing.

Executive General Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Yogi Prastyo, mengatakan, saat ini ada 6 pesawat yang sudah take off, dari 9 pesawat yang akan berangkat. 


Sementara, pesawat yang akan berangkat ke Pekanbaru, yang seharusnya sudah mulai landing pada pukul 07.30 WIB, belum ada yang landing. Informasinya, kata Yogi, maskapai menunda keberangkatan ke Pekanbaru. Sebab, tidak memungkinkan bagi pesawat untuk mendarat di Pekanbaru dengan jarak pandang 600 meter. 

“Dapat kami sampaikan sampai dengan pukul 09.00 WIB, pesawat yang sudah take off 6, sedangkan yang landing belum ada karena status belum berangkat dari bandara asal,” jelas Yogi. 

Yogi menjelaskan, ia belum bisa menyampaikan alasan pasti maskapai menunda penerbangan ke Pekanbaru. Dan sejauh ini dalam beberapa hari ini pesawat yang sudah berangkat menuju Pekanbaru, selalu mengalami divert karena jarak pandang di bawah 800 meter. 

“Untuk alasan belum berangkat bisa beragam, namun informasi yang kami dapat salah satunya karena jarak pandang. Untuk detailnya bisa konfirmasi ke airlines,” jelas Yogi.

Sementara itu, dari data informasi layar di Bandara SSK II, tercatat ada 5 pesawat yang menunda keberangkatan ke Pekanbaru. Diantaranya Batik Air dari Jakarta, yang seharusnya landing di Pekanbaru pukul 07.35 WIB. Batik Air, dari Jakarta seharusnya landing 07.15 WIB. Lion Air, dari Medan seharusnya landing jam 08.40 WIB.

Pesawat Citilink dari Medan, seharusnya landing jam 08.45, dan pesawat Lion Air, dari Yogyakarta, hingga pukul 09.00 WIB, juga belum landing. Kelima pesawat ini dalam layar monitor terlambat.


Reporter: Nurmadi