Riau Termasuk Enam Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak

Riau Termasuk Enam Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Selasa (17/9/2019) pukul 16.00 WIB, masih terdapat 2.716 titik panas yang tersebar di enam provinsi. Titik panas terbanyak terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah.

Hal itu terungkap dalam data terbaru Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Indonesia yang diterima dari Pelaksana Harian Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, Selasa (17/9).

Untuk Kalimantan Tengah (Kalteng) terdapat 750 titik panas. Sedangkan Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) Kaltim berada di level 467 atau berstatus berbahaya. Untuk mengatasinya, metode water bombing dengan 29 juta liter air telah dilaukan oleh tujuh helikopter.


Titik panas terbanyak kedua berada di Kalimantan Barat dengan 596 titik. Untuk angka ISPU-nya sudah mencapai 165 atau tidak sehat. Metode water bombing juga dilakukan dengan enam helikopter yang melepaskan 55 juta liter air.

Ketiga, Jambi. Terdapat 308 titik panas. Untuk ISPU-nya berada di angka 176 atau bersatatus tidak sehat. Untuk upaya pemadaman, tercatat tiga helikopter dengan 8 juta liter air dikerahkan melakukan water bombing.

Keempat, Sumatra Selatan. Terpadat 291 titik panas tersebar di sana. Adapun ISPU-nya berada di angka 215 atau dalam kategori tidak sehat. Untuk pemadaman, selain water bombing sebanyak 36 juta liter dengan tujuh helikopter pihak terkait juga melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) dengan 1.600 kilogram garam.

Kelima, Riau. Terdapat 158 titik panas. Angka ISPU-nya 245 atau sangat tidak sehat. Adapun untuk pemadamannya, air dan garam di provinsi ini paling banyak dilakukan. Tercatat, 127 juta air dan 161.616 kilogram gram dengan menggunakan enam helikopter.

Keenam, Kalimantan Selatan. Terdapat 123 titik panas. Angka ISPU-nya 76 atau masih berstatus sedang. Meski terendah, lima helikopter juga dikerahkan di sana dengan jumlah air yang telah dilepaskan sebanyak 13 juta liter.

Adapun secara keseluruhan, ujar Agus Wibowo, telah 270 juta liter air untuk mengatasi Karhutla di enam provinsi tersebut. Sedangkan garam totalnya 164.216 kilogram. "Untuk heli kita kerahkan 34 untuk water bombing dan 10 untuk patroli. Sedangkan personel mencapai 9.072 orang," ujar Agus.