Empat Juri The Voice Jerman Berebut Penyanyi Indonesia

Empat Juri The Voice Jerman Berebut Penyanyi Indonesia

RIAUMANDIRI.CO, Jakarta - Penyanyi muda asal Indonesia, Claudia Emmanuela Santoso, tampil memukau di ajang pencarian bakat The Voice of Germany. Suaranya bikin dewan juri takjub.

Performa Claudia yang apik itu dapat disaksikan di kanal YouTube resmi The Voice of Germany yang diunggah 12 September 2019. Claudia membawakan lagu Never Enough dari film The Greatest Showman.

Dalam video berdurasi 10 menit itu, Claudia terlihat tampil menggunakan pakaian berwarna merah jambu. Penampilan Claudia hari itu tidak terlalu mencuri perhatian sebelum dia mulai menyanyikan lagu Never Enough.


Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?Happy Inspire Confuse Sad

"Good," kata salah satu juri.

Ketika memasuki bagian reff lagu, keempat dewan juri yang terdiri dari Mark, Alice, Sido dan Rea, semakin terkesima dengan kekuatan suara Claudia. Juri pertama, Rea, menekan tombol "I Want You," untuk Claudia. Rea ingin jadi mentor Claudia untuk maju ke tahap selanjutnya.

Beberapa detik kemudian, tombol "I Want You," turut ditekan oleh tiga juri lainnya. Semua juri menginginkan Claudia bergabung ke dalam tim, menjadi anak didik mereka selama ajang pencarian bakat berlangsung.

"Saya suka suara Anda, dan bergabunglah ke tim saya, karena saya ada di sini untuk menang," ujar Rea.

Mendengar komentar itu, Alice yang merupakan juri perempuan satu-satunya langsung protes. Dia juga ingin Claudia bergabung dengannya untuk memenangkan tim Alice.

"Saya juga di sini ingin menang," timpal Alice, diikuti sorakan dan tawa penonton.

Agar adil, para juri meminta Claudia sendiri yang memutuskan siapa juri yang alan jadi mentornya. Setelah beberapa waktu menimang-nimang, pilihan Claudia jatuh ke tangan Alice.

"Team Alice," ujar Claudia menggunakan bahasa Jerman.

Seperti diketahui, The Voice merupakan program pencarian bakat menyanyi yang diadopsi berbagai saluran televisi di banyak negara, termasuk Indonesia. Awalnya, program ini tayang di Belanda, dibuat oleh produser John de Mol, pada 2010. Program ini sukses besar dan dijual dalam bentuk waralaba ke berbagai negara.**