Ditemui Wagubri, Mahasiswa Sampaikan Sejumlah Tuntutan Terkait Asap

Ditemui Wagubri, Mahasiswa Sampaikan Sejumlah Tuntutan Terkait Asap

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Ratusan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Disainst UIN Suska Riau dan Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) melakukan unjuk rasa memprotes kabut asap, di depan kantor Gubernur Riau, Jumat (13/9/2019).

Dalam orasinya mahasiswa menilai program Riau Hijau yang diusung Gubernur Syamsuar dan Wakil Gubernur Edy Natar Nasution sampai sekarang realisasinya belum terlihat. Malah kondisi lingkungan Riau semakin rusak dan terjadi pencemaran udara hingga level bahaya akibat kebarakan hutan dan lahan.

Korlap aksi Aji Nursahid dalam orasinya mengatakan bahwa kondisi kabut asap sudah sangat meresahkan. Untuk itu, dia menyebut sudah sangat mendesak pemerintah mengatasi masalah hulu karhutla dengan sungguh-sungguh.


"Kabut asap di negeri kita sudah berlangsung puluhan tahun, sebagai mahasiwa kita tidak bisa hanya diam saja melihat kondisi ini, untuk itu kami datang ke sini ingin berjumpa Gubernur Riau menyampaikan aspirasi," sebut Aji Nursahid.

Ada sejumlah tuntutan yang disampaikan mahasiswa, pertama meminta pemerintah meninjau ulang  dan merevisi izin-izin usaha pengelolaan hutan dan lahan. Selanjutnya menuntut penegakan hukum terhadap pelaku karhutla, baik terhadap korporasi maupun perorangan.

"Kami meminta pemerintah bekerja lebih serius dalam mengatasi kabut asap yang sudah berlangasung puluhan tahun," kata aktivis HMI.

Setelah mahasiwa bergantian berorasi, tak lama kemudian Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution menemui massa bersama Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir. Wagub mengapresiasi aksi yang dilakukan mahasiswa.

Pada kesempatan itu Edy mengatakan Satgas Karhutla yang dibentuk pemerintah sedang bekerja memadamkan api. Dia mengatakan, kabut asap ini sebagian besar kiriman dari provinsi tetangga, yakni Sumatera Selatan dan Jambi.

"Lebih 5.800 personel Satgas gabungan sudah bekerja di lapangan. Satgas Kesehatan juga sudah membuka posko-posko dan membagikan masker yang dibagikan oleh Dinas Kesehatan," lanjutnya.

Selain itu, Wagub menyampaikan bahwa pemerintah sudah membentuk Satgas Penertiban Lahan, yang sudah mulai bekerja menertibkan kebun-kebun sawit ilegal yang juga menjadi salah satu penyebab karhutla.


Reporter: Rico Mardianto